Haji Achmad Nafarin atau yang lebih dikenal sebagai sebutan haji Arin salah satu warga Asal Desa Inan, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan yang ikut berkiprah membangun Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Haji Arin berusia 54 tahun yang kini tinggal di bilangan Jalan Antasari Samarinda tersebut, ikut membangun sebuah lokasi perumahan di bilangan Air Putih, Kota Samarinda dengan membeli lahan seluas 47 hektare.
Dari luas tanah tersebut akan dibangun aneka keperluan masyarakat, seperti perumahan, sekolah, tempat ibadadah, dan pasar.
Lokasi tersebut diberi nama oleh Haji Arin "Sekumpul Hill" yang terletak di Jalan Suryanata, atau jalan jalur Kota Samarinda ke Tenggarong, Kutai Kertanegara.
Diberi nama sekumpul karena menurut Haji Arin yang pernah berguru ke lokasi pengajian "Sekumpul" Martapura kabupaten Banjar ini, hanya untuk mengambil berkah nya saja.
Oleh karena itu, lokasi perumahan yang ia kembangkan yang lebih dulu ia bangun adalah sebuah masjid, madrasah, stanawiyah, dan aliyah, disamping pondok pesantren seperti untuk tahfiz alqur'an.
Lokasi tersebut nantinya untuk kegiatan pengajian dengan mendatangkan para ulama yang ada di Kota Samarinda, dan kalau mungkin ulama dari Kalimantan Selatan.
Lokasi perumahan tersebut ia lebih mengutamakan penjualan tanah kapling, tetapi tak sedikit yang ia bangunkan rumahnya kepada peminat lalu dicicil ke haji Arin sendiri.
Ketika ditanya kenapa dalam membangun peerumahan tersebut tidak memanfaatkan jasa bank, atau kerjasama dengan bank ia menyebutkan tidak perlu, karena khawatir kalau kegiatan semacam itu dalam agama ada nilai riba nya.
Dari 2000 kapling lokasi perumahan tersebut, sebanyak 150 buah sudah terbangun ada yang dibangun sendiri pemilik kapling ada juga yang dibangunkan sendiri oleh Haji Arin.
Ketika ditanya harga tanah kapling yang dijualnya, kalau dipinggir jalan besar Rp1 juta per meter, tetapi agak ke dalam bervariasi ada yang hanya rp300 ribu per meter.
Menurut Haji Arin lokasi 47 hektare tersebut, memang sudah luas, makanya selain perumahan juga akan dibangunkan sebuah lokasi pasar, dan sekolah SD, SMP, dan SMK.
Bahkan ada lahan dua hektare yang dicadangkan untuk pembangunan lapangan sepakbola bertarap nasional.
Untuk kegiatan olahraga, ia menyebutkan yang sedang dikerjakan adalah lokasi olahraga fitnes serta lapangan bulutangkis dua lokasi itu tinggal finising saja lagi, tambahnya.
Menurutnya luasan wilayah itu kedepan bisa jadi akan terus bertambah, pasalnya jika ada yang mau jual lahan diperbatasan dengan lahan miliknya maka ujar haji Arin akan dibeli tentu jika uangnya juga tersedia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Haji Arin berusia 54 tahun yang kini tinggal di bilangan Jalan Antasari Samarinda tersebut, ikut membangun sebuah lokasi perumahan di bilangan Air Putih, Kota Samarinda dengan membeli lahan seluas 47 hektare.
Dari luas tanah tersebut akan dibangun aneka keperluan masyarakat, seperti perumahan, sekolah, tempat ibadadah, dan pasar.
Lokasi tersebut diberi nama oleh Haji Arin "Sekumpul Hill" yang terletak di Jalan Suryanata, atau jalan jalur Kota Samarinda ke Tenggarong, Kutai Kertanegara.
Diberi nama sekumpul karena menurut Haji Arin yang pernah berguru ke lokasi pengajian "Sekumpul" Martapura kabupaten Banjar ini, hanya untuk mengambil berkah nya saja.
Oleh karena itu, lokasi perumahan yang ia kembangkan yang lebih dulu ia bangun adalah sebuah masjid, madrasah, stanawiyah, dan aliyah, disamping pondok pesantren seperti untuk tahfiz alqur'an.
Lokasi tersebut nantinya untuk kegiatan pengajian dengan mendatangkan para ulama yang ada di Kota Samarinda, dan kalau mungkin ulama dari Kalimantan Selatan.
Lokasi perumahan tersebut ia lebih mengutamakan penjualan tanah kapling, tetapi tak sedikit yang ia bangunkan rumahnya kepada peminat lalu dicicil ke haji Arin sendiri.
Ketika ditanya kenapa dalam membangun peerumahan tersebut tidak memanfaatkan jasa bank, atau kerjasama dengan bank ia menyebutkan tidak perlu, karena khawatir kalau kegiatan semacam itu dalam agama ada nilai riba nya.
Dari 2000 kapling lokasi perumahan tersebut, sebanyak 150 buah sudah terbangun ada yang dibangun sendiri pemilik kapling ada juga yang dibangunkan sendiri oleh Haji Arin.
Ketika ditanya harga tanah kapling yang dijualnya, kalau dipinggir jalan besar Rp1 juta per meter, tetapi agak ke dalam bervariasi ada yang hanya rp300 ribu per meter.
Menurut Haji Arin lokasi 47 hektare tersebut, memang sudah luas, makanya selain perumahan juga akan dibangunkan sebuah lokasi pasar, dan sekolah SD, SMP, dan SMK.
Bahkan ada lahan dua hektare yang dicadangkan untuk pembangunan lapangan sepakbola bertarap nasional.
Untuk kegiatan olahraga, ia menyebutkan yang sedang dikerjakan adalah lokasi olahraga fitnes serta lapangan bulutangkis dua lokasi itu tinggal finising saja lagi, tambahnya.
Menurutnya luasan wilayah itu kedepan bisa jadi akan terus bertambah, pasalnya jika ada yang mau jual lahan diperbatasan dengan lahan miliknya maka ujar haji Arin akan dibeli tentu jika uangnya juga tersedia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019