Batulicin - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) terus mendorong pengembangkan kain tenun khas Pagatan sebagai salah satu aset dan khasanah budaya daerah.
Berbagai upaya sistematis telah dan akan terus dilakukan pemerintah daerah melalui dinas teknis. Salah satunya yakni melalui program pelatihan dan pembinaan kepada pengrajin. Seperti yang digelar pada Senin (26/8) lalu di Kecamatan Kusan Hilir.
Bertempat di Aula Kantor Koperasi Industri Kerajinan Rakyat Tenun Pertiwi Desa Mudalang Kecamatan Kusan Hilir, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Tanbu memberikan pelatihan kepada pengrajin.
Kepala Seksi Bina Produksi Disperindagkop dan UKM Tanbu Fitriyanto mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas kain tenun Pagatan seperti mengayaan dan penambahan motif serta peningkatan kualitas pewarnaan.
"Kita akan perbanyak desain motif, sehingga lebih menarik, termasuk pengayaan dari sisi ragam warna,†ujar Fitriyanto.
Dikatakan Fitriayanto, sebanyak 30 pengrajin menjadi peserta pelatihan yang terbagi dalam kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari enam orang, yang merupakan wakil dari enam desa di Kecamatan Kusan Hilir.
“Mereka yang mengikuti pelatihan tersebut sudah memiliki dasar-dasar pengetahuan tentang cara menenun, jadi langkah selanjutnya yang kami tempuh yaitu dengan memberikan pembelajaran bagaimana meningkatkan kualitas dari hasil tenunnya,†ujarnya.
Untuk mentor pelatihan peningkatan kualitas kain tenun didatangkan langsung dari Jepara Jawa Tengah, sedangkan materi yang diberikan nanti meliputi pembuatan motif, pewarnaan, dan perawatan alat tenun.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tanbu, Hj. Erwinda Mardani mengatakan, salah satu objek kegiatan ekonomi kerakyatan yang digerakkan perempuan dan keluarga binaan pihaknya bekerja sama dengan Disperindagkop dan UKM Tanbu adalah kegiatan kerajian kain tenun khas Pagatan.
Erwinda berharap melalui pelatihan dengan objek peningkatan kualitas kain tenun Pagatan tersebut akan mampu memberikan dampak pada peningkatan nilai jual produk dan mampu mendorong perluasan pangsa pasar, sehingga dengan demikian kesejahteraan pengrajin pun bisa lebih meningkat lagi.
"Kami berharap begitu, sehingga dengan pelatihan tersebut tingkat kesejahteraan pengrajin secara bertahap dapat meningkat", sebut Erwinda.
Sekadar diketahui, Kain tenun khas Pagatan sejauh ini tak hanya dikenal masyarakat lokal Kalsel, namun sudah dikenal secara nasional. Kain tenun khas Pagatan juga tak hanya dikenal karena desain motifnya saja, tapi dikenal karena namanya juga menyebutnya nama daerah dimana pengrajin mengolahnya.
Untuk nama-nama motif kainnya sendiri pengrajin juga mengkaitkan dengan karakteristik Kota Pagatan sebagai daerah pesisir pantai.
Seperti motif Bumbang yang berarti gelombang. Jenis motif Bumbang sendiri merupakan refresentasi dari identitas dari karakteristik Kota Pagatan sebagai daerah pesisir yang notabene merupakan daerah pesisir atau kota yang dekat dengan laut. (Adv/Tanbu/ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Berbagai upaya sistematis telah dan akan terus dilakukan pemerintah daerah melalui dinas teknis. Salah satunya yakni melalui program pelatihan dan pembinaan kepada pengrajin. Seperti yang digelar pada Senin (26/8) lalu di Kecamatan Kusan Hilir.
Bertempat di Aula Kantor Koperasi Industri Kerajinan Rakyat Tenun Pertiwi Desa Mudalang Kecamatan Kusan Hilir, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Tanbu memberikan pelatihan kepada pengrajin.
Kepala Seksi Bina Produksi Disperindagkop dan UKM Tanbu Fitriyanto mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas kain tenun Pagatan seperti mengayaan dan penambahan motif serta peningkatan kualitas pewarnaan.
"Kita akan perbanyak desain motif, sehingga lebih menarik, termasuk pengayaan dari sisi ragam warna,†ujar Fitriyanto.
Dikatakan Fitriayanto, sebanyak 30 pengrajin menjadi peserta pelatihan yang terbagi dalam kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari enam orang, yang merupakan wakil dari enam desa di Kecamatan Kusan Hilir.
“Mereka yang mengikuti pelatihan tersebut sudah memiliki dasar-dasar pengetahuan tentang cara menenun, jadi langkah selanjutnya yang kami tempuh yaitu dengan memberikan pembelajaran bagaimana meningkatkan kualitas dari hasil tenunnya,†ujarnya.
Untuk mentor pelatihan peningkatan kualitas kain tenun didatangkan langsung dari Jepara Jawa Tengah, sedangkan materi yang diberikan nanti meliputi pembuatan motif, pewarnaan, dan perawatan alat tenun.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tanbu, Hj. Erwinda Mardani mengatakan, salah satu objek kegiatan ekonomi kerakyatan yang digerakkan perempuan dan keluarga binaan pihaknya bekerja sama dengan Disperindagkop dan UKM Tanbu adalah kegiatan kerajian kain tenun khas Pagatan.
Erwinda berharap melalui pelatihan dengan objek peningkatan kualitas kain tenun Pagatan tersebut akan mampu memberikan dampak pada peningkatan nilai jual produk dan mampu mendorong perluasan pangsa pasar, sehingga dengan demikian kesejahteraan pengrajin pun bisa lebih meningkat lagi.
"Kami berharap begitu, sehingga dengan pelatihan tersebut tingkat kesejahteraan pengrajin secara bertahap dapat meningkat", sebut Erwinda.
Sekadar diketahui, Kain tenun khas Pagatan sejauh ini tak hanya dikenal masyarakat lokal Kalsel, namun sudah dikenal secara nasional. Kain tenun khas Pagatan juga tak hanya dikenal karena desain motifnya saja, tapi dikenal karena namanya juga menyebutnya nama daerah dimana pengrajin mengolahnya.
Untuk nama-nama motif kainnya sendiri pengrajin juga mengkaitkan dengan karakteristik Kota Pagatan sebagai daerah pesisir pantai.
Seperti motif Bumbang yang berarti gelombang. Jenis motif Bumbang sendiri merupakan refresentasi dari identitas dari karakteristik Kota Pagatan sebagai daerah pesisir yang notabene merupakan daerah pesisir atau kota yang dekat dengan laut. (Adv/Tanbu/ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013