Sidang Umum ke-17 Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) di Seoul, Korea Selatan, Jumat, menghasilkan keputusan penting bahwa Kantor Berita Korsel, Yonhap, dikukuhkan sebagai Presiden OANA periode 2019-2022, dan Kantor Berita Iran, IRNA, menjadi tuan rumah Sidang Umum ke-18 tahun 2022.

Direktur Pemberitaan ANTARA Akhmad Munir menyampaikan apresiasi dan dukungan atas keputusan tersebut.

Pertemuan Dewan Eksekutif OANA yang dipimpin Sekjen OANA Vugar Seidov dari Kantor Berita Azerbaijan, Azertac, mengukuhkan Presiden dan CEO Kantor Berita Yonhap Cho Sung-boo sebagai Presiden OANA 2019-2022.

Baca juga: Sidang Umum OANA komitmen cegah penyebaran berita palsu
Cho menegaskan komitmennya untuk membawa OANA dalam kerja sama yang kuat dalam menyebarkan berbagai informasi yang benar dan terverifikasi.

Oleh karena itu, katanya, tema Sidang Umum ke-17 OANA "New Challenges for Journalism: Technological Innovations and Issues of Trust" (Tantangan Baru Jurnalisme: Inovasi Teknologi dan Isu Kebenaran) menjadi amat relevan dengan perubahan dunia yang sedang terjadi.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran pimpinan dari 29 kantor berita anggota OANA dan tiga kantor berita sebagai pengamat dalam Sidang Umum ke-17 OANA di Seoul pada 6-9 November 2019.

Yonhap baru pertama kali menjadi Presiden OANA.

OANA yang berdiri di Bangkok, Thailand, pada 22 Desember 1961, kini beranggotakan 43 negara dari 35 negara.

Kantor berita yang berhalangan hadir dalam Sidang Umum ke-17 OANA itu adalah Bakhtar News Agency dari Afghanistan, KCNA (Korean Central News Agency) dari Korut, PTI (Press Trust of India) dari India, ANI (Asian News International) dari India, FNA (Fars News Agency) dari Iran, NINA (National Iraqi News Agency) dari Irak, Kuna (Kuwait News Agency) dari Kuwait, APP (Associated Press of Pakistan) dari Pakistan, PNA dari Filipina, SPA dari Arab Saudi, Lankapuvath dari Sri Lanka, Sana (Syrian Arab News Agency) dari Suriah, dan NNA dari Lebanon.

Baca juga: Presiden OANA puji foto ANTARA

Sementara kantor berita yang menghadiri Sidang Umum ke-17 OANA adalah ANTARA dari Indonesia, Azertac (Azerbaijan State News Agency) dari Azerbaijan, AAP (Australian Associated Press) dari Australia, Anadolu Agency dari Turki, Trend News Agency dari Azerbaijan.

Kemudian, Bahrain News Agency dari Bahrain, Bangladesh Sangbad Sangstha (BSS) dari Bangladesh, United News Bangladesh (UNB) dari Bangladesh, AKP (Agence Kampuchea Presse) dari Kamboja, Xinhua News Agency dari China, WAM dari Uni Emirat Arab.

Lalu, IRNA (Islamic Republic News Agency) dari Iran, MNA (Mehr News Agency) dari Iran, Jiji Press dari Jepang, Kyodo dari Jepang, Kazinform dari Kazakhstan, Kabar dari Kyrgizstan, KPL dari Laos, Bernama dari Malaysia.

Hadir pula kantor berita Montsame dari Mongolia, RSS (Rastriya Samachar Samati) dari Nepal, ONA dari Oman, 30. PPI (Pakistan Press International) dari Pakistan, QNA dari Qatar, Yonhap dari Korsel, Tass dari Rusia, TNA dari Thailand, VNA dari Vietnam, SABA (Sanaa Al-Hasaba Al-Jamaah Al-Arabia) dari Yaman, dan Rossiya Segodnya (Sputnik International News Agenxy) dari Rusia.

Sementara itu Direktur Pelaksana IRNA Seyed Zia Hashemi menyambut baik keputusan Dewan Eksekutif OANA yang menyetujui jadwal penyelenggaraan Sidang Umum ke-18 OANA di Iran.

Baca juga: OANA General Assembly yields Seoul Declaration

Dewan Eksekutif OANA hanya menyetujui IRNA sebagai tuan rumah sidang umum pada tiga tahun ke depan dan belum menominasikan IRNA sebagai Presiden OANA berikutnya.

Ia akan menyiapkan sebaik mungkin persiapan acara tiga tahun mendatang.

IRNA pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sidang Umum ke-10 OANA di Teheran pada 1997 dan menjadi Presiden OANA periode 1997-2000.

Dewan Eksekutif OANA terdiri atas AAP, Anadolu, Azertac, Bernama, BNA, IRNA, Kyodo, Tass, VNA, Xinhua, Yonhap, NNA, dan PTI.

Dewan Eksekutif OANA memiliki Komite Teknis dan Komite Etik.

ANTARA berada sebagai anggota Komite Teknis bersama Azertac, Kazinform, KUNA, Mehr, PPI, dan Tass, sedangkan kantor berita yang menjadi anggota Komite Etik yakni AAP, Azertac, Kyodo, dan WAM.

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019