Provinsi Kalimantan Selatan kini memiliki objek wisata alam yang indah dengan pemandangan perbukitan sebagai latar utamanya, diberi nama Kiram Park.
Kiram Park diambil dari nama desa di mana objek wisata tersebut berada, yakni, Desa Kiram, masuk daerah Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Jaraknya sekitar 30 kilometer dari ibukota kabupaten, yakni Martapura yang dikenal sebagai kota intan atau kota santri.
Wilayah Kabupaten Banjar memang banyak memiliki keindahan alam di dataran tinggi, salah satunya daerah Kecamatan Karang Intan, di mana ada objek wisata taman hutan Tahura yang tidak jauh dari Kiram Park.
Objek wisata taman hutan rakyat (tahura) terletak di Desa Mandiangin, bertetangga dengan Desa Kiram. Objek wisata Tahura ini satu-satunya objek wisata di Kalsel yang diresmikan Presiden RI ke-2, Presiden Suharto pada 1997 bersama dengan meresmikan Jembatan Barito, jembatan gantung terpanjang se-Asia pada masanya.
Objek wisata Tahura Mandiangin juga pernah didatangi Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia.
Ada sejarah pula di objek wisata Tahura Mandiangin ini, yakni, adanya tembok bersejarah dan kolam renang dari tentara Belanda di puncak gunung itu.
Taman hutan rakyat yang ditanami beragam pohon khas di Kalimantan Selatan seperti pohon Ulin, gaharu dan lainnya itu juga akan ramai setiap akhir pekannya dikunjungi para pecinta alam yang bermalam dan berkemah di sana.
Kini objek wisata di sana juga dipoles Gubernur Kalsel Sahbirin Noor lebih baik lagi, bahkan ada penangkaran hewan kijang juga ada pengembangan madu "Kalulut".
Sejak dilantik pada 2016 silam, Sahbirin Noor langsung bergerak cepat untuk melakukan pembangunan, sesuai slogan kepemimpinannya "Bergerak membangun Kalsel".
Sektor pariwisata yang menonjol digerakkannya adalah pariwisata, dengan buktinya membangun lokasi-lokasi baru wisata, salah satu yang paling menonjol adalah objek wisata Kiram Park, sebuah objek wisata taman hutan dan perbukitan yang memiliki fasiltas berkelas.
Bahkan daerah yang dulunya terisolir tersebut kini memiliki akses sangat baik, yakni dibangunnya infrastruktur jalan berkualitas tengah kota, bahkan plang penunjuk jalannya pun seperti yang ada di jalan nasional.
Memasuki wilayah objek wisata Kiram Park, jalan masuk sudah banyak pemandangan ornamen khas daerah, tempat parkir yang sangat luas, hingga bisa menampung ratusan mobil pengunjung.
Kiram Park yang dipoles Sahbirin Noor atau yang lebih akrab disapa Paman Birin begitu istimewa, banyak tempat santai terlihat saat memasuki lokasi hingga ada aula pertemuan cukup besar yang terbuat berstruktur kayu alami.
Di lokasi tersebut juga dibangun sebuah tempat ibadah bernama Musholla Shobirin atau musholla bambu, karena bangunannya dibuat dari pohon bambu langka yang diambil dari pegunungan Meratus, hingga memiliki kesan unik dan artistik.
Tidak hanya itu saja yang menakjubkan fasilitas yang dimiliki Kiram Park, di sana juga dilengkapi tempat-tempat penginapan berbentuk villa. Terlebih juga di sana ada sebuah lapangan rumput luas di lereng perbukitan.
Di bagian perbukitan yang cukup tinggi, dibangun pula sebuah bangunan terbuka dari kayu Ulin, di sana pengunjung bisa melihat pemandangan alam dan hutan luas.
Bahkan di puncak pegunungan yang lebih tinggi lagi, Paman Birin membangun sebuah replika kapal yang diberinya nama "Kapal Nabi Nuh".
Banyak lagi fasilitas yang dibangun di objek wisata tersebut, karena lokasinya sangat luas, hingga membuat petualangan berwisata di sana tidak membosankan.
Ada berbagai tempat lagi yang terhubung dengan Kiram Park, yakni, diantaranya Gunung Mawar, Gunung Pamaton dan Gunung Coklat bahkan ada beberapa tempat yang diberi nama "Alam Roh" oleh Gubernur Kalsel ini.
Sehingga objek wisata di sana penuh misteri yang membuat penasaran untuk mengarunginya, apalagi bagi orang yang menyukai alam. Karena alam yang masih perawan, meski sudah dijamah, hingga ke depannya diharapkan tetap lestari sebagai bagian paru-paru dunia.
Gunung Mawar
Tidak hanya Kiram Park, pengembangan wisata masih di daerah Kiram tersebut bergeser ke Gunung Mawar, di sana juga menawarkan wisata keindahan Alam dan petualangan.
Jalan menuju Gunung Mawar pun kini sudah sangat baik, para pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan lancar.
Sebelum menghampiri Gunung Mawar, para pengunjung akan menemui lebih dulu Gunung Pamaton. Gunung atau bukit yang diceritakan penduduk setempat penuh aura mistis.
Rute pendakian Gunung Pamaton cukup baik, di mana banyak pecinta alam yang berkunjung ke sana setiap akhir pekan. Gunung Pamaton diceritakan merupakan tempat bertapa para raja-raja Banjar, sebab di ceritakan ada salah satu batu yang ada tanda kaki tempat bertapa pada masa lalu.
Gunung Pamaton memang gunung batu hingga tidak banyak pepohonan yang tumbuh, tapi hanya rerumputan terlihat indah terhampar. Di bagian bawah gunung Pamaton, ada aliran sungai yang deras, di samping sungai kini dibangun villa-villa cantik bagi para pengunjung yang ingin merasakan sejuknya udara malam di sana.
Bahkan di sungai itu, juga ada wisata bamboo rafting layaknya salah satu ikon wisata alam di Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS).
Sekitar enam kilometer perjalanan dari lereng gunung Pamaton, karena perbukitan di sana tetap disebut masyarakat gunung, barulah akan sampai di Gunung Mawar.
Jalan menuju Gunung Mawar akan melewati berbagai perbukitan, hingga benar-benar melihat pemandangan alam yang sangat indah sepanjang perjalanan.
Di Gunung Mawar, tidak kalah indahnya karena di sana dibangun sebuah peristirahatan yang nyaman, tetap mempertahankan khasnya, yakni, bangunan kayu.
Di sana juga menjadi tempat bagi penyuka gowes, motor cross dan off-road, menjadi venue yang dinyatakan terbaik di Indonesia.
Bahkan "King of Extreme Enduro" asal Inggris, Graham Jarvis pernah menjajal lintasan di daerah Gunung Mawar itu.
Kegiatan bertaraf internasional
Baik di Gunung Mawar dan Kiram Park, kini sering dijadikan tempat digelarnya event-event provinsi, nasional bahkan bertaraf internasional. Untuk event tingkat provinsi digelarnya Grand final pemilihan putri pariwisata Kalsel 2019 di gelar di Kiram Park.
Kemudian kegiatan Deklarasi Geopark Nasional Pegunungan Meratus diselenggarakan di Kiram Park dengan menghadirkan Band Slank. Sedangkan kegiatan olahraga pernah lebih seribu rider yang berdatangan dari berbagai penjuru daerah di Kalsel, mengikuti kegiatan tahunan Almatsay The Legend Of Brother Part 3 di lokasi tersebut.
Adapula gelar X-Treme Kiram merupakan bagian dari Festival Kiram 2019. Ajang gowes ini adalah jenis sport tourism yakni sekaligus untuk memperkenalkan keindahan destinasi Kiram Park dan Gunung Mawar.
Kemudian yang tidak kalah menariknya event olahraga otomotif berkelas internasional, yakni, bertajuk The Uncle Bergerak Hard Enduro South Borneo 2019 akan digelar bulan November di Kiram Park.
Sedanngkan, atraksi kebudayaan berskala internasional, South Borneo Art Festival (SBAF) selain sebagai wadah menampilkan kesenian dan budaya antar nusantara dan mancanegara, juga sebagai upaya memperkenalkan destinasi wisata yang dimiliki Kalimantan Selatanpada Oktober lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019