Kharisma dan popularitas Ustad Abdul Somad membuat jamaah dari berbagai kota di Kalimantan Selatan, pada umumnya berdondong-bondong untuk datang menyambut bahkan tidak sedikit yang rela itikaf dan bergadang di ruang induk Mesjid Raya Amuntai pada Senin malam.

Ustadz yang biasa di sapa UAS ini tiba di Kota Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) untuk mengisi tablik akbar pada Selasa dini hari pukul 02.21 wita disambut Bupati, Sekda, para pejabat pemkab HSU, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat dan alim ulama di Mess Negara Dipa.

"Memasuki Bulan Rabi'ul Awal atau lebih dikenal bulan Maulid ini membawa berkah bagi daerah kita khususnya atas kehadiran Ustadz Abdul Somad," ujar Bupati HSU H Abdul Wahid HK di Amuntai, Selasa.

Baca juga: UAS makan malam di pendopo Gubernuran Kalbar

Wahid tidak bisa menyembunyikan keharuan di raut wajahnya melihat antusias masyarakat yang datang dari berbagai penjuru, bahkan berdesakan untuk menyambut dan mendengarkan tausiyah UAS yang selama ini hanya bisa mereka saksikan dilayar tv dan internet.
 
Jamaah memenuhi ruang induk mesjid raya At Taqwa Amuntai. (Eddy Abdillah)

Antusias masyarakat dalam beragama, menurut Wahid, merupakan bekal yang utama dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan di era globalisasi.

Kecintaan masyarakat terhadap ulama dan tokoh agama menunjukan masyarakat masih menjunjung memiliki nilai-nilai reliqi, akhlakul karimah dan amal soleh.

Baca juga: Bupati Ingin Datangkan UAS di Hari Jadi Tapin

Sementara UAS dalam tausiyah di ruang induk Mesjid Raya At Taqwa Amuntai menyatakan rasa syukur bisa menjalin tali silaturrahim dengan para ulama dan umaro di Kota Amuntai.
 
Ustadz Abdul Somad. (Eddy Abdillah)

UAS mengajak semua pihak untuk meningkatkan kepedulian dan dukungan terhadap perkembangan pondok-pondok pesantren.

Melalui pondok.pesantren dan lembaga pendidikan lainnya, anak-anak bisa diberi bekal ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama.

Baca juga: Ustaz Somad: Tanah Banjar banyak melahirkan ulama

Menurut UAS, pondok pesantren adalah benteng terakhir untuk menyelamatkan Bangsa Indonesia dari berbagai pengaruh negatif serta ancaman terhadap keutuhan negara Republik Indonesia.
 
. (Eddy Abdillah)

"Tidak ada yang bisa menyelamatkan negeri ini kecuali pondok pesantren, tidak ada benteng pertahanan terakhir negeri ini kecuali pondok pesantren." tegasnya.

Kehadiran UAS di Kota Amuntai praktis membuat pihak aparat mengalihkan dan menutup sebagian besar ruas jalan utama agar tidak terjadi kemacetan bisa mengganggu kegiatan tablik akbar.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019