Kaum perempuan di Kota Amuntai yang biasa jualan kue tradisonal dengan keuntungan pas-pas menjadi lebih antusias meningkatkan usaha berjualannya karena pemerintah ditingkat kelurahan menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja Sentra Mitra Karya Amuntai mengadakan pelatihan bikin kue moderen.
"Saya akan jualan kue lagi karena kue yang diajarkan pada kami kayaknya pasti laku, seperti brownies, pizza, bolu gulung dan lainnya," ujar satu peserta pelatihan Ibu Ani di Amuntai, Senin.
Peserta lain mengaku selama ini hanya jualan kue tradisional untuk menutupi kebutuhan keluarga, sehingga adanya bekal keterampilan baru bikin kue yang lebih moderen membuatnya ingin serius usaha jualan kue.
Lurah Antasari Budia Hendra saat meninjau pelatihan di pekan kedua, Senin (28/10), berharap instansi pemerintah daerah terkait seperti Disperindagkop dapat menindaklanjuti potensi yang sudah dimiliki kaum perempuan di lima kelurahan agar usaha mereka bisa berkembang dan mandiri.
"Pengetahuan tata membikin kue harus ditunjang peralatan dan permodalan yang cukup, sementara sebagian besar mereka merupakan ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil," kata Budia.
Dikatakan, peserta disengaja direkrut dari para kader desa dan kelurahan yang selama ini minim pendapatan mereka dari insentif kader desa.
Hal serupa juga disampaikan Lurah Paliwara Abdul Hairani yang tahap pertama pelatihan bekerja sama dengan LPK Semitra Amuntai juga menggelar pelatihan bikin kue bagi kader desa.
"Perlu pelatihan lanjutan seperti cara pengemasan produk kue agar bisa tahan lama dijual dan meningkatkan keuntungan," katanya.
Pimpinan Lembaga Pelatihan Kerja Sentra Mitra Karya (LPK Semitra) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Khairunnisa di Amuntai, Senin mengatakan sebanyak dua kelurahan yakni Antasari dan Paliwara menggelar pelatihan bikin kue dengan menggunakan dana kelurahan.
"Masing-masing kelurahan yang ada di Kabupaten HSU sebanyak lima kelurahan akan menggelar dua kali pelatihan pada tahun ini yakni pelatihan tata boga dan menjahit," terang Nisa.
Dikatakan, masing-masing pelatihan dilaksanakan selama 24 hari dengan menghadirkan instruktur bersertifikat dari LPK Semitra.
Khusus untuk pelatihan kue, ada 13 jenis kue yang diberikan kepada peserta dengan bahan baku utama seperti terigu, gula, margarin dan telor yang bisa dibikin menjadi kue-kue moderen yang saat ini digandrungi seperti pizza, bolu gulung, brownies dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Saya akan jualan kue lagi karena kue yang diajarkan pada kami kayaknya pasti laku, seperti brownies, pizza, bolu gulung dan lainnya," ujar satu peserta pelatihan Ibu Ani di Amuntai, Senin.
Peserta lain mengaku selama ini hanya jualan kue tradisional untuk menutupi kebutuhan keluarga, sehingga adanya bekal keterampilan baru bikin kue yang lebih moderen membuatnya ingin serius usaha jualan kue.
Lurah Antasari Budia Hendra saat meninjau pelatihan di pekan kedua, Senin (28/10), berharap instansi pemerintah daerah terkait seperti Disperindagkop dapat menindaklanjuti potensi yang sudah dimiliki kaum perempuan di lima kelurahan agar usaha mereka bisa berkembang dan mandiri.
"Pengetahuan tata membikin kue harus ditunjang peralatan dan permodalan yang cukup, sementara sebagian besar mereka merupakan ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil," kata Budia.
Dikatakan, peserta disengaja direkrut dari para kader desa dan kelurahan yang selama ini minim pendapatan mereka dari insentif kader desa.
Hal serupa juga disampaikan Lurah Paliwara Abdul Hairani yang tahap pertama pelatihan bekerja sama dengan LPK Semitra Amuntai juga menggelar pelatihan bikin kue bagi kader desa.
"Perlu pelatihan lanjutan seperti cara pengemasan produk kue agar bisa tahan lama dijual dan meningkatkan keuntungan," katanya.
Pimpinan Lembaga Pelatihan Kerja Sentra Mitra Karya (LPK Semitra) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Khairunnisa di Amuntai, Senin mengatakan sebanyak dua kelurahan yakni Antasari dan Paliwara menggelar pelatihan bikin kue dengan menggunakan dana kelurahan.
"Masing-masing kelurahan yang ada di Kabupaten HSU sebanyak lima kelurahan akan menggelar dua kali pelatihan pada tahun ini yakni pelatihan tata boga dan menjahit," terang Nisa.
Dikatakan, masing-masing pelatihan dilaksanakan selama 24 hari dengan menghadirkan instruktur bersertifikat dari LPK Semitra.
Khusus untuk pelatihan kue, ada 13 jenis kue yang diberikan kepada peserta dengan bahan baku utama seperti terigu, gula, margarin dan telor yang bisa dibikin menjadi kue-kue moderen yang saat ini digandrungi seperti pizza, bolu gulung, brownies dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019