Oleh Hasan Zainuddin

Martapura, (Antaranews Kalsel)- Puluhan ribu orang termasuk Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengikuti acara haulan Syekh Muhamad Arsyad Al Banjari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Kelampaian.


Antara melaporkan dari Martapura, lokasi haulan ke-207 tersebut berlangsung, Selasa pagi di Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada haulan Datu Kelampayan ini dihadiri para dzuriat, habaib dan tuan guru serta pejabat selain gubernur juga Bupati Banjar Sultan Haji Khairul Seleh, Wakil Bupati Banjar H Ahmad Fauzan Saleh, Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid, anggota DPR RI dari PPP, Syaifullah Tamliha, anggota DPR RI Gusti Iskandar dan Adithiya Mufti Ariffin.

Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh usai menghadiri haulan mengungkapkan terharunya atas keteladanan yang diwariskan ulama besar Banjar terutama Datu Kelampayan.

Menurutnya, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah seorang sosok ulama kharismatik dan cendikia dunia. Terbukti dari kitab-kitab dan buku karya beliau hingga kini tetap lestari dan dijadikan pijakan umat.

Diungkapkan Sultan Banjar ini, Kalimantan Selatan terutama Martapura di kenal di dunia berkat syiar dan keteladanan ulama-ulama besar Banjar termasuk sosok Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

"Mari kita doakan semoga amal jariah para tuan guru kita baik yang masih hidup maupun yang telah wafat senantiasa mendapat pahala dan ridha dari Allah SWT," doa Sultan.

Bupati Banjar mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada panitia dan masyarakat atas ketulusan dalam melaksanakan haulan Datu Kelampayan hingga terlaksana sesuai rencana.

Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin mengatakan, karya Datu Kelampaian yang paling terkenal dan hingga kini menjadi pegangan umat Islam di antaranya Kitab Sabilal Muhtadin.

  "Sebagai wujud penghormatan atas karya beliau, di Banjarmasin diabadikan dalam pembangunan sebuah nama masjid yang diberinama Masjid Raya Sabilal Muhtadin," paparnya.    

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013