Wali Kota Banjarmasin  Ibnu Sina, mengajak warga keturunan suku Banjar untuk menjenguk tanah leluhur di banua guna  menyambung tali silaturahmi.

Ajakan Ibnu Sina tersebut terlontar saat pertemuan antata rombongan Pemkot Banjarmasin dengan pemerintahan Kerian, negeri Perak, Malaysia, di Parit Bontar, Rabu.

Dalam pertemuan yang dipimpin distrik officer (bupati) Kerian Mohammad Sabli bin Bakri itu, Ibnu Sina yang didampingi beberapa kepala SKPD Kota Banjarmasin tersebut mengatakan mengunjungi banua memperoleh manfaat ganda.

Manfaat pertama bisa bersilaturahmi dan saling mengunjungi tanah leluhur untuk susur galur atau garis leluhur, siapa tahu ketemu kaitan keluarga yang ada di banua, guna mengobati saling kangen.

Manfaat kedua bisa menikmati wisata di banua, khususnya Kota Banjarmasin yang memiliki sedikitnya 36 titik destinasi, yang paling dikenal adalah pasar terapung dan susur sungai.



Selain wisata keagamaan juga wisata yang lain termasuk ke tempat bersejarah seperti mesjid Sultan Suriansyah Muara Kuin. Hal lain bisa menikmati kuliner khas Soto Banjar dan masakan Banjar.

Apalagi Desember 2019 ini Bandara internasional Syamsudin Noor sudah diresmikan hingga akan ada penerbangan langsung Banjarmasin ke Kuala Lumpur serta sebaliknya.

Kedepan lagi siapa tahu ada penerbangan Banjarmasin ke Penang, kata Ibnu Sina  seraya tepuk tangan hadirin yang sebagian besar kulaan Banjar tersebut.

Ibnu Sina juga menjelaskan geografis, kota seribu sungai, 70 persen pemukiman, sedikit sawah, penduduk 700 ribu jiwa, dan sungai menjadi urat nadi.


"Jangan meninggal dunia dulu lah sebelum ke banjarmasin," kata Ibnu Sina seraya berkelakar disambut gelak tawa hadirin.

Kunjungan ke distrik Kerian karena wilayah itu 80 persen penduduknya adalah suku Banjar yang merupakan bagian dua juta warga Banjar Malaysia yang merupakan potensi wisata susur galur.

Bupati Kerian mengakui sebagian besar penduduk wilayahnya bersuku Banjar, dan dirinya sendiri juga ada keturunan Banjar Tembilahan.

Bupati Kerian ini juga panjang lebar menguraikan potensi wilayahnya termasuk mempertahankan budaya Banjar seperti berladang, berkesenian, dan kuliner, termasuk  rencana membangun museum Banjar.

YB Abdul Yunus bin Jamhari seorang ahli/anggota Dewan Undangan Negeri (DUN) atau anggota DPRD Beliau berdua keturunan Banjar generasi keempat. Padatuan madam ke Semenanjung Malaya awal tahun 1900 an.

Di kawasan ini banyak mukim (perkampungan) urang banjar yg berjasa membangun pertanian. Sekarang sawah padi menghasilkan 167 juta ringgit.

 Perkebunan  sawit juga berkembang hingga industri hilirnya, dan banyak nelayan disini. Selain pertanian disini juga ada kawasan industri seluas 827 ha yangg menampung
 banyak tenaga kerja. 

Lingkungan hidupnya terjaga sehingga ada kawasan perhentian jutaan burung "kuala gula sanctuary" saat pergantian musim di sana.

"Wadai cincin" dan gangan keladi ikut disuguhkan oleh keluarga keturunan Banjar saat rombongan Walikota Banjarmasin Pa Ibnu Sina dan rombongan yang menandakan kuliner Banjar di perantauan masih terpelihara.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019