Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps menyesalkan kegagalan tim asuhannya mengamankan kemenangan atas Turki, dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup H yang berlangsung pada Selasa (15/10) dini hari WIB.
"Mereka mencetak gol serupa seperti itu pada pertandingan pertama dan kami semestinya dapat menghindarinya," kata Deschamps dalam komentar purnalaga seperti dilansir laman resmi UEFA.
"Kami melakukan apa yang perlu kami lakukan terkait peluang-peluang yang kami ciptakan. Kami perlu lebih tajam di depan gawang. Kami masih berada di jalur untuk memenuhi tujuan-tujuan kami, dan kami perlu menyelesaikannya pada November," tambah sang pelatih.
Baca juga: Hugo Lloris menepi hingga Januari
Turki menjadi duri bagi Prancis pada fase kualifikasi Piala Eropa 2020. Pada pertemuan pertama, Turki mendulang kemenangan 2-0. Sedangkan pada pertemuan kedua, Prancis yang sempat unggul lewat gol Olivier Giroud kemudian kemasukan gol Kaan Ayhan menjelang laga usai untuk membuat pertandingan berakhir imbang 1-1.
Hal itu membuat Prancis tetap menghuni peringkat kedua di bawah Turki. Dimana kedua tim kini sama-sama memiliki 19 poin.
Kegagalan mengunci kemenangan, yang juga berarti memastikan tiket ke putaran final tahun depan, juga disesalkan penyerang Prancis Kingsley Coman.
Baca juga: Hasil dan klasemen Liga Prancis
"Rasanya menyakitkan ketika Anda membuka keunggulan, kemudian kemasukan gol penyama kedudukan pada akhirnya. Kami semestinya dapat unggul sejak awal, dan pada akhirnya kami harus kecewa," ucap pemain Bayern Munich tersebut.
Bek Prancis Lucas Hernandez turut menyayangkan kegagalan timnya mengamankan tiket ke putaran final dengan dua pertandingan tersisa.
"Kami tahu mereka berbahaya dari situasi bola-bola mati, khususnya di tiang gawang, dan itulah cara mereka menyamakan kedudukan. Terdapat kekecewaan, karena kami semestinya dapat lolos pada malam ini," kata Hernandez.
Prancis akan memiliki kesempatan memastikan tiket mereka ke Piala Eropa 2020 pada November. Mereka akan menjamu Moldova pada 15 November, kemudian menutup fase kualifikasi dengan melawat ke markas Albania tiga hari berselang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Mereka mencetak gol serupa seperti itu pada pertandingan pertama dan kami semestinya dapat menghindarinya," kata Deschamps dalam komentar purnalaga seperti dilansir laman resmi UEFA.
"Kami melakukan apa yang perlu kami lakukan terkait peluang-peluang yang kami ciptakan. Kami perlu lebih tajam di depan gawang. Kami masih berada di jalur untuk memenuhi tujuan-tujuan kami, dan kami perlu menyelesaikannya pada November," tambah sang pelatih.
Baca juga: Hugo Lloris menepi hingga Januari
Turki menjadi duri bagi Prancis pada fase kualifikasi Piala Eropa 2020. Pada pertemuan pertama, Turki mendulang kemenangan 2-0. Sedangkan pada pertemuan kedua, Prancis yang sempat unggul lewat gol Olivier Giroud kemudian kemasukan gol Kaan Ayhan menjelang laga usai untuk membuat pertandingan berakhir imbang 1-1.
Hal itu membuat Prancis tetap menghuni peringkat kedua di bawah Turki. Dimana kedua tim kini sama-sama memiliki 19 poin.
Kegagalan mengunci kemenangan, yang juga berarti memastikan tiket ke putaran final tahun depan, juga disesalkan penyerang Prancis Kingsley Coman.
Baca juga: Hasil dan klasemen Liga Prancis
"Rasanya menyakitkan ketika Anda membuka keunggulan, kemudian kemasukan gol penyama kedudukan pada akhirnya. Kami semestinya dapat unggul sejak awal, dan pada akhirnya kami harus kecewa," ucap pemain Bayern Munich tersebut.
Bek Prancis Lucas Hernandez turut menyayangkan kegagalan timnya mengamankan tiket ke putaran final dengan dua pertandingan tersisa.
"Kami tahu mereka berbahaya dari situasi bola-bola mati, khususnya di tiang gawang, dan itulah cara mereka menyamakan kedudukan. Terdapat kekecewaan, karena kami semestinya dapat lolos pada malam ini," kata Hernandez.
Prancis akan memiliki kesempatan memastikan tiket mereka ke Piala Eropa 2020 pada November. Mereka akan menjamu Moldova pada 15 November, kemudian menutup fase kualifikasi dengan melawat ke markas Albania tiga hari berselang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019