Anggota DPRD Kota Banjarmasin Sukhrowardi mengungkapkan, dalam kegiatan reses yang digelar pihaknya dari 11 sampai 13 Oktober 2019, kesulitan mendapatkan gas elpiji menjadi aspirasi tertinggi masyarakat di Banjarmasin Utara.

Kegiatan reses, ujar dia di Banjarmasin, Senin, digelar di tiga titik untuk Kecamatan Banjarmasin Utara, yakni, di Kelurahan Sungai Miai, Kekurangan Sungai Jingah dan Kelurahan Alalak Selatan.

"Dari tiga titik itu, yang paling banyak dikeluhkan masyarakat adalah soal sulitnya mendapatkan gas elpiji bersubsidi, yakni, tabung tiga kilogram," ujar politisi Golkar tersebut.

Ini menunjukkan, kata Sukhrowardi, bahwa distribusi gas elpiji bersubsidi ada masalah di daerah Banjarmasin, hingga tidak mencukupi, di mana masyarakat mengeluhkan itu.

"Entah distribusinya yang kurang dari Pertamina atau ada permainan di lapang dari pangkalan," tuturnya.

Tentunya keluhan masyarakat ini sudah pihaknya tampung dan secepatnya aspirasi ini akan disampaikan ke pihak pemerintah kota dan Pertamina, sehingga kelangkaan gas elpiji di daerah ini segeranya juga dapat teratasi.

Selain masalah kesulitan mendapatkan gas elpiji tersebut, ungkap Sukhrowardi, yang paling banyak juga ditangkap pihaknya dalam kegiatan menyerap aspirasi langsung bertemu masyarakat ini adalah soal pendidikan.

"Misalnya soal kesejahteraan guru honorer, terkait banyaknya anak putus sekolah di Alalak, juga soal perbaikan bangunan pendidikan," ujarnya.

Adapun masalah infrastruktur jalan, drainase dan jembatan, kata Sukhrowardi, juga menjadi pembahasan yang ramai pula disampaikan masyarakat.

"Jadi kita tampung semua aspirasi masyarakat, secepatnya kita bahas bersama pihak pemerintah kota," ujarnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019