Tim gabungan kesehatan yang diturunkan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dan TNI/Polri melayani sebanyak 712 pasien korban demo Wamena yang mengungsi, baik di Wamena maupun di Kota Jayapura setelah unjuk rasa anarkhis yang berujung kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada Senin (23/9)

"Jumlah pasien yang terlayani hingga saat ini sebanyak 712 pasien di lima lokasi, sementara enam lokasi belum memasukkan data," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai di Jayapura, Minggu.

Ia menjelaskan, jumlah lokasi pengungsi di sekitar Kota Wamena tersebar di 203 titik dengan jumlah 19.388 jiwa. Sedangkan di luar Kota Wamena tersebar di 26 titik dengan jumlah 1.442 jiwa. Kemudian di Sentani di tiga titik dengan jumlah 206 jiwa.

Tindakan pelayanan yang dilakukan kepada pengungsi, katanya, yakni tindakan operasi korban kerusuhan, dukungan pelayanan di instalasi rawat darurat (IRD), dukungan proses rujukan pasien, dukungan pelayanan kesehatan di tiga titik pengungsian, "rapid health assessment" dan manajemen bencana.

"Sedangkan korban demo yang dilayani di rumah sakit sebanyak 99 jiwa. Dari jumlah itu, yang masih dalam perawatan 12 jiwa, kemudian yang dirujuk ke Jayapura 20 jiwa," ujarnya.

Ia menambahkan korban demo yang sudah pulang dari rumah sakit sebanyak 62 jiwa, lima orang yang meninggal di rumah sakit. Sementara pra rumah sakit sebanyak 31 orang.

Sebelumnya, Aloysius mengatakan prioritas penanganan korban gawat darurat sampai dengan H + 5, pelayanan kesehatan dasar di area pengungsi sampai dengan H + 14.

Demonstrasi anarkhis yang berujung kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9) itu menelan nyawa puluhan warga, ratusan bangunan milik pemerintah dan swasta rusak akibat dibakar oleh massa demonstran.

Baca juga: MUI deplores brutal killings in Wamena
Baca juga: Wamena airport safe: Transporation Minister

Pewarta: Musa Abubar

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019