Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan  M Kusri mengatakan,  saat ini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Tanah Laut terjadi hingga 392 kali dengan luas 984 hektare.

“Musim hujan diperkirakan terjadi pada akhir  Oktober, namun ada kemungkinan mundur pada pertengahan November terjadi hujan,”ujarnya pada rapat koordinasi penetapan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan, di Kantor Bupati Tanah Laut, Kamis (26/9).

Menurut dia, setelah hasil coffee morning kemarin, pihaknya meningkatkan status daerah Tala menjadi tanggap darurat  Karhutla, dengan harapan ada biaya operasional dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan serta menghadapi kekeringan di daerah tersebut.

“Selama ini untuk kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan berdasarkan anggaran 2018. Ternyata peristiwa kebakaran pada 2019 naik hingga diatas 100 persen, itulah mengapa anggaran operasional sudah habis sebelum Agustus 2019,”terangnya.

Wakil Bupati Tanah Laut Abdi Rahman mengatakan tentang pentingnya kerjassama semua pihak, khususnya camat dan kepala desa lebih berperan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan maupun kekeringan.

"Kebakaran hutan dan kekeringan ini hampir menyeluruh, namun alhamdulillah saat ini sudah tidak terlalu parah sebab disebagian wilayah di Tanah Laut telah turun hujan. Kendati demikian kita harus tetap waspada," tandasnya.

Rapat koordinasi penetapan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan tersebut dihadiri Kapolres Tanah Laut  AKBP Sentot Adhi Dharmawan, Dandim 1009/Plh Letkol Infantri Adi Yoga Susetyo dan pihak terkait.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019