Mengawali karir sebagai pemain drumband, Noorlatifah remaja belum memiliki cita-cita sebagai politikus. Namun perjalanan hidup siapa yang menyangka, dia akhirnya menduduki kursi legislatif, bahkan sampai dua periode, dari 2014-2019 dan 2019-2024.

Kepiawaian Noorlatifah yang akrab di sapa Lala di dunia politik ibukota provinsi bukan "karbitan", tapi penuh perjuangan dan keringat sejak jadi relawan hingga diangkat menjadi kader di Partai Golkar pada 2012.

Perempuan semampai kelahiran Banjarmasin 9 April 1987 ini mengaku bukan dari keturunan politikus, tapi murni dari kader biasa yang memiliki keberuntungan diberi kesempatan dan kepercayaan untuk mengabdi sebagai wakil rakyat di Kota Banjarmasin.

Dia menyatakan, akan tetap ingat jati dirinya, di mana awal mula dia ditempa hingga menjadi saat ini, khususnya saat mengawali perjalan hidup sebagai pemain drumband di bangku SMP tahun 2001, yakni, pemain snare dan mayoret.

Dari hobi tersebut, dia mendapat pengalaman berharga untuk ikut berorganisasi dan bersosialisasi, hingga berlanjut kejenjang lebih tinggi diorganisasi besar politik, yakni, partai Golkar.

Sibuk diorganisasi politik, dengan agenda hingga orentasi tingkat nasional, di mana dia masuk salah satu peserta terbaik kala itu, Lala tidak melupakan hobinya bermain dan berkumpul anak-anak drumband.

"Bahkan saya masih sering ikut main drumband hingga tahun 2014, saat menapak karir akan menjadi anggota legislatif," tuturnya.

Agar selalu dekat dengan hobinya dan para sahabatnya di cabang olahraga tersebut, Lala pun bersedia menjadi Ketua Umum Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) Kota Banjarmasin, dilantik 2016 hingga sekarang.

Dia langsung memberi gebrakan dalam pembinaan, di mana prestasi PDBI Kota Banjarmasin pun naik, bahkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Tabalong pada 2017, drumband Banjarmasin meraih juara dua peraih medali emas terbanyak.

Tak sampai di situ, atlet-atlet drumband yang diasuhnya kembali mengukir prestasi lebih tinggi di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) piala Paman Birin (Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor) di Banjarmasin pada tahun 2018.

Naik tingkat mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada 2018 di Banjarmasin, atlet binaannya kembali masuk lima besar terbaik nasional. Ini jadi prestasi bersejarah bagi Kalsel karena sebelumnya tidak pernah masuk 10 besar, bahkan sampai tidak pernah masuk hitungan.

Tidak puas dengan tantangan itu saja, Lala mencoba menggeluti bidang lain, bukan bidang olahraga lagi, juga politik yang jadi profisinya saat ini, tapi dibidang pertanian.

Dia merasa terketuk hati untuk ikut memajukan pertanian daerah, mungkin karena mengalir darah petani dari leluhurnya yang dulu berasal dari pahuluan atau wilayah hulu sungai.

Pemikiran untuk berbuat bagi perkembangan pertanian di daerah perkotaan mulai dibukanya, karena lahan pertanian di ibukota provinsi ini makin tergerus pembangunan.

Karena tekad kuatnya itu, Lala diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Banjarmasin periode 2018-2022. Dia dilantik secara resmi di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin pada 11 Februari 2018.

Dia pun rajin ke lapangan untuk mensosialisasikan pentingnya mepertahankan lahan pertanian di kota ini, selain untuk persediaan pangan daerah, juga sebagai daerah resapan, di mana sisa lahan pertanian di Banjarmasin tinggal 20 persen.

"Sebagai wakil rakyat, saya juga ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat tani, apalagi ini aktivitas sosial, kita harus memberikan perhatian dan berbuat," ujar perempuan yang pernah menjadi delegasi Indonesia dalam program local political leaders-capacitating women in politics 2015--2016 dari Swedish International Cantre For Local Democracy di Swedia dan Afrika.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019