Oleh Rusmanadi

Paringin, (Antaranews.Kalsel) - Harga jual komoditi karet mentah atau lump untuk tingkat petani di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, sejak pekan lalu mengalami penurunan hingga dikisaran Rp7 ribu - Rp8 ribu per kilogram.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) setempat, Sofyan Noor di Paringin, ibu kota Balangan, Senin, fluktuasi harga karet mentah diluar kendali pemerintah.

"Penentuan harga karet mentah dilakukan oleh Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) dengan berpatokan pada harga pasar yang berlaku di Singapura sehingga sangat fluktuatif," ujarnya.

Gapkindo melakukan pengontrolan harga karet mentah yang berlaku di Singapura melalui media internet untuk kemudian disesuaikan dengan pasaran di daerah.

Namun harga karet mentah yang berlaku sekarang ini, katanya, masih lebih baik dari sebelumnya, dimana komoditi andalan Balangan tersebut sempat hanya berharga Rp4 ribu perkilogram.

"Meskipun harga saat ini tidak sebagus dulu dimana karet mentah di tingkat petani kisaran harganya mencapai Rp13 ribu - Rp15 ribu perkilogram, namun setidaknya masih memberikan keuntungan bagi petani," katanya.

Diakui, penurunan harga karet mentah yang terjadi saat ini berdampak pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat Balangan.

"Karena mayoritas penduduk Balangan berprofesi sebagai petani karet sehingga penurunan harga yang terjadi berimbas pula pada menurunnya daya beli dan tingkat transaksi," ujarnya.

Untuk harga karet olahan atau "rubber set" cenderung stabil yaitu masih berada di kisaran Rp22 ribu - Rp24 ribu per kilogram.

Sedangkan harga beli karet mentah yang ditetapkan pabrik kepada para pengumpul sendiri saat ini masih relatif bagus, berkisar antara Rp13 ribu - Rp15 ribu per kilogram.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013