Pemasangan bollard atau patok pembatas berbentuk bulat dengan beragam corak warna di sejumlah pedestrian jalan Kota Surabaya, Jawa Timur, dimaksudkan untuk melindungi pejalan kaki dari kendaraan bermotor yang naik di area pedestrian.
Kasi Penyediaan Prasarana Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Prasetyo Prambayanto, di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya terus berkomitmen melindungi dan memberi kenyaman bagi masyarakat ketika berada di ruang publik.
"Salah satunya dengan memasang bollard-bollard di pedestrian jalan Surabaya. Selain berfungsi melindungi para pejalan kaki, desain bollard yang menarik itu juga semakin mempercantik trotoar jalanan," katanya.
Menurut dia, tujuan utama dipasang bollard itu supaya para pengendara khususnya roda dua tidak naik ke jalur pedestrian, sehingga para pejalan kaki merasa nyaman dan aman saat berjalan di jalur pedestrian.
Baca juga: Antisipasi asap, Dinkes bagikan 10.000 masker
Untuk pedestrian di Jalan Pemuda, lanjut dia, pihaknya memasang bollard desain baru model orang. "Desainnya kita sesuaikan agar bisa dilintasi penyandang disabilitas. Namun untuk sementara ini, desain baru itu masih kita jadikan pilot project," ujarnya.
Pemasangan bollard desain baru ini, kata dia, selain berfugsi agar pengendara roda dua tidak naik ke trotoar jalan, juga untuk mempercantik pedestrian Kota Surabaya. Bahkan, desain bollard baru yang dipasang itu memiliki beragam corak warna, ada merah, kuning, jingga hingga orange.
Namun demikian, menurut Parsetyo, untuk pengembangan ke depan, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi terkait desain baru tersebut.
"Atas arahan dari Bu Risma (wali kota Surabaya) desain bollard yang model lama, beton besar itu kita gantikan dengan yang model baru, nanti juga kita evaluasi kekuatannya dan melihat respons tanggapan dari masyarakat," ujarnya.
Selain memasang bollard-bollard di pedestrian jalan, Dishub Surabaya juga melebarkan tulisan rambu-rambu peringatan. Harapannya, tulisan rambu-rambu peringatan itu semakin terlihat jelas oleh para pengendara.
Baca juga: Vacant land mostly burnt in Banjarmasin
"Bu Risma juga memberi arahan agar rambu-rambu peringatan itu tulisannya dilebarkan, supaya semakin terlihat jelas," katanya.
Bahkan, Prasetyo menyebut, pihaknya juga berencana memasang CCTV untuk memantau para pengendara roda dua maupun roda empat yang naik di jalur pedestrian. Walaupun selama ini Dishub Surabaya bersama jajaran terkait rutin melakukan patroli, namun saat kondisi jalanan macet terkadang masih saja ada pengendara roda dua yang naik di trotoar jalan.
"Memang yang terpenting adalah kesadaran dari para pengendara itu sendiri. Karena itu kita juga rutin terus lakukan patroli dan memberikan teguran bagi pengendara yang naik di jalur pedestrian jalan," katanya.
Baca juga: Puluhan hektare lahan kosong di Banjarmasin terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kasi Penyediaan Prasarana Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Prasetyo Prambayanto, di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya terus berkomitmen melindungi dan memberi kenyaman bagi masyarakat ketika berada di ruang publik.
"Salah satunya dengan memasang bollard-bollard di pedestrian jalan Surabaya. Selain berfungsi melindungi para pejalan kaki, desain bollard yang menarik itu juga semakin mempercantik trotoar jalanan," katanya.
Menurut dia, tujuan utama dipasang bollard itu supaya para pengendara khususnya roda dua tidak naik ke jalur pedestrian, sehingga para pejalan kaki merasa nyaman dan aman saat berjalan di jalur pedestrian.
Baca juga: Antisipasi asap, Dinkes bagikan 10.000 masker
Untuk pedestrian di Jalan Pemuda, lanjut dia, pihaknya memasang bollard desain baru model orang. "Desainnya kita sesuaikan agar bisa dilintasi penyandang disabilitas. Namun untuk sementara ini, desain baru itu masih kita jadikan pilot project," ujarnya.
Pemasangan bollard desain baru ini, kata dia, selain berfugsi agar pengendara roda dua tidak naik ke trotoar jalan, juga untuk mempercantik pedestrian Kota Surabaya. Bahkan, desain bollard baru yang dipasang itu memiliki beragam corak warna, ada merah, kuning, jingga hingga orange.
Namun demikian, menurut Parsetyo, untuk pengembangan ke depan, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi terkait desain baru tersebut.
"Atas arahan dari Bu Risma (wali kota Surabaya) desain bollard yang model lama, beton besar itu kita gantikan dengan yang model baru, nanti juga kita evaluasi kekuatannya dan melihat respons tanggapan dari masyarakat," ujarnya.
Selain memasang bollard-bollard di pedestrian jalan, Dishub Surabaya juga melebarkan tulisan rambu-rambu peringatan. Harapannya, tulisan rambu-rambu peringatan itu semakin terlihat jelas oleh para pengendara.
Baca juga: Vacant land mostly burnt in Banjarmasin
"Bu Risma juga memberi arahan agar rambu-rambu peringatan itu tulisannya dilebarkan, supaya semakin terlihat jelas," katanya.
Bahkan, Prasetyo menyebut, pihaknya juga berencana memasang CCTV untuk memantau para pengendara roda dua maupun roda empat yang naik di jalur pedestrian. Walaupun selama ini Dishub Surabaya bersama jajaran terkait rutin melakukan patroli, namun saat kondisi jalanan macet terkadang masih saja ada pengendara roda dua yang naik di trotoar jalan.
"Memang yang terpenting adalah kesadaran dari para pengendara itu sendiri. Karena itu kita juga rutin terus lakukan patroli dan memberikan teguran bagi pengendara yang naik di jalur pedestrian jalan," katanya.
Baca juga: Puluhan hektare lahan kosong di Banjarmasin terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019