Komandan Distrik Militer 1006/Mtp Letkol Arm Siswo Budiarto siap memerangi kebakaran hutan dan lahan di kawasan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin yang rawan munculnya titik api.
"Kami siap memerangi karhutla di kawasan sekeliling bandara. Sekecil apa pun titik api langsung ditangani personel lapangan untuk mencegah dampak yang lebih luas, " ujarnya di Kota Banjarbaru, Jumat.
Menurut dandim, perang terhadap karhutla di kawasan bandara fokus terhadap titik api yang setiap saat bisa muncul karena banyaknya hutan dan lahan kosong yang sangat rawan terbakar di musim kemarau ini.
Disebutkan, pihaknya menurunkan ratusan personel TNI yang bersiaga dan patroli di kawasan sekeliling bandara maupun kawasan luar guna mencegah titik api yang berpotensi menjadi karhutla.
"Jumlah prajurit TNI yang disiagakan dan melakukan patroli sebanyak 130 orang terdiri dari personel Kodim dan personel Yonif 623/BWU ditambah anggota BPBD Kota Banjarbaru serta masyarakat peduli api," ucapnya.
Dijelaskan, personel yang diturunkan bukan anggota satgas karhutla yang ditugaskan khusus mencegah dan memadamkan api, tetapi prajurit Kodim dan Yonif yang ditugaskan di lapangan dengan sukarela.
"Langkah kami menurunkan prajurit diluar anggota satgas karhutla atas dasar melaksanakan tugas negara, bekerja demi masyarakat sehingga tidak ada anggaran khusus yang disiapkan," ungkapnya.
Ditekankan, hasil pengamatan yang dilakukan personel di lapangan, titik api sebagai biang karhutla diduga muncul karena ulah manusia baik secara sengaja maupun tidak hingga harus diambil tindakan pencegahan.
Caranya dengan menurunkan prajurit melakukan patroli di kawasan rawan karhutla dan bisa langsung bertindak mencegah munculnya titik api juga memadamkan jika kobaran apinya sudah membesar.
"Kami memiliki prajurit yang siap melakukan patroli kawasan bandara dan sekitarnya untuk mencegah ulah oknum yang diduga secara sengaja membakar atau membuang puntung rokok sembarangan," kata dia.
Dikatakan, personel TNI dan staf BPBD serta masyarakat peduli api disiagakan di posko karhutla di kawasan Guntung Damar Banjarbaru yang letaknya cukup dekat dengan bandara terbesar di Kalsel itu.
"Kami tidak memiliki peralatan yang memadai sehingga berkoordinasi dengan BPBD yang punya alat meski pun belum lengkap. Terpenting siaga di kawasan rawan karhutla dan siap terjun cegah titik api," tegasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Surianor Ahmad sangat mendukung langkah yang diinisiasi dandim dan siap menurunkan staf termasuk peralatan yang dimiliki dalam upaya mencegah dan memadamkan api.
"Staf kami siaga dan siap diturunkan kapan pun, termasuk peralatan yang dimiliki meski pun jumlahnya masih belum memadai. Intinya kami sangat mendukung upaya pencegahan titik api di sekeliling bandara," katanya.
Baca juga: Tabalong masuk daerah zona rawan Karhutla
Baca juga: Antisipasi Karhutla PT PDL dan Polres HSU patroli bersama
Baca juga: Dinas Kesehatan Balangan pantau perkembangan kabut asap
Baca juga: Kabut asap Dinkes HSS imbau warga pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kami siap memerangi karhutla di kawasan sekeliling bandara. Sekecil apa pun titik api langsung ditangani personel lapangan untuk mencegah dampak yang lebih luas, " ujarnya di Kota Banjarbaru, Jumat.
Menurut dandim, perang terhadap karhutla di kawasan bandara fokus terhadap titik api yang setiap saat bisa muncul karena banyaknya hutan dan lahan kosong yang sangat rawan terbakar di musim kemarau ini.
Disebutkan, pihaknya menurunkan ratusan personel TNI yang bersiaga dan patroli di kawasan sekeliling bandara maupun kawasan luar guna mencegah titik api yang berpotensi menjadi karhutla.
"Jumlah prajurit TNI yang disiagakan dan melakukan patroli sebanyak 130 orang terdiri dari personel Kodim dan personel Yonif 623/BWU ditambah anggota BPBD Kota Banjarbaru serta masyarakat peduli api," ucapnya.
Dijelaskan, personel yang diturunkan bukan anggota satgas karhutla yang ditugaskan khusus mencegah dan memadamkan api, tetapi prajurit Kodim dan Yonif yang ditugaskan di lapangan dengan sukarela.
"Langkah kami menurunkan prajurit diluar anggota satgas karhutla atas dasar melaksanakan tugas negara, bekerja demi masyarakat sehingga tidak ada anggaran khusus yang disiapkan," ungkapnya.
Ditekankan, hasil pengamatan yang dilakukan personel di lapangan, titik api sebagai biang karhutla diduga muncul karena ulah manusia baik secara sengaja maupun tidak hingga harus diambil tindakan pencegahan.
Caranya dengan menurunkan prajurit melakukan patroli di kawasan rawan karhutla dan bisa langsung bertindak mencegah munculnya titik api juga memadamkan jika kobaran apinya sudah membesar.
"Kami memiliki prajurit yang siap melakukan patroli kawasan bandara dan sekitarnya untuk mencegah ulah oknum yang diduga secara sengaja membakar atau membuang puntung rokok sembarangan," kata dia.
Dikatakan, personel TNI dan staf BPBD serta masyarakat peduli api disiagakan di posko karhutla di kawasan Guntung Damar Banjarbaru yang letaknya cukup dekat dengan bandara terbesar di Kalsel itu.
"Kami tidak memiliki peralatan yang memadai sehingga berkoordinasi dengan BPBD yang punya alat meski pun belum lengkap. Terpenting siaga di kawasan rawan karhutla dan siap terjun cegah titik api," tegasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Surianor Ahmad sangat mendukung langkah yang diinisiasi dandim dan siap menurunkan staf termasuk peralatan yang dimiliki dalam upaya mencegah dan memadamkan api.
"Staf kami siaga dan siap diturunkan kapan pun, termasuk peralatan yang dimiliki meski pun jumlahnya masih belum memadai. Intinya kami sangat mendukung upaya pencegahan titik api di sekeliling bandara," katanya.
Baca juga: Tabalong masuk daerah zona rawan Karhutla
Baca juga: Antisipasi Karhutla PT PDL dan Polres HSU patroli bersama
Baca juga: Dinas Kesehatan Balangan pantau perkembangan kabut asap
Baca juga: Kabut asap Dinkes HSS imbau warga pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019