Ribuan peserta dari pelajar SD, SLTP dan SLTA sederajat mengikuti peringatan Hari Pramuka ke-58 tahun 2019 tingkat Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan,  di Lapangan Sepakbola 5 Desember Marabahan, Rabu (28/8).

Bertindak selaku Pembina Apel Wakil Bupati H Rahmadian Noor yang juga Ketua Kwartir Cabang (Kakwarcab) Gerakan Pramuka Batola.

Menariknya, apel yang diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, pembacaan Pembukaan UUD 1945, pembacaan Dasa Dharma Pramuka dan Dwi Dharma, serta Hymne Satya Dharma Pramuka dan Mars Jayalah Pramuka oleh Paduan Suara Pelajar Ije Jela Marabahan itu juga diselingi pengedaran bantuan sosial dari Saka Pramuka Peduli untuk korban kebakaran di  Kecamatan Alalak, Batola.

Baca juga: Wabup hadiri apel besar Pramuka di Kandangan

Wakil Bupati H Rahmadian Noor selaku Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Batola melalui sambutan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Budi Waseso minta sejak saat ini kegiatan-kegiatan pramuka mulai dari Kwarnas sampai Gugus Depan bahkan kegiatan lainnya kapan pun dan dimana pun untuk menolah penggunaan barang-barang berbahaya bagi lingkungan serta bertekat semaksimal mungkin memanfaatkan produk yang dapat digunakan lagi (resue).

Dikatakannya, kegagalan memelihara kelestarian lingkungan sama artinya undangan bagi timbulnya berbagai bencana. Karenanya memberikan respons yang tepaat terhadap bencana menjadi kewajiban dan tanggungjawab setiap orang termasuk anggota pramuka.

“Pramuka tidak boleh berpangku tangan jika terjadi bencana, naamun harus menambil peran aaktif bersama instansi terkait dalam melakukan tindakan pertolongan pertama yang diperlukan,” katanya.

Baca juga: Ribuan tunas muda sambut Kak Sahbirin dan Kak Raudatul Jannah

Di kesempatan Peringatan Hari Pramuka ke-58 ini, Kakwarnas Budi Waseso juga menyampaikan keprihatinan tentang belum terstandarnya seragam pramuka, baik warna, desain, atribut dan tata cara penggunaannya.

Karenanya, sebut dia, peninjauan seragam pramuka menjadi prioritas dalam upaya menjadikan seragam mempunyai ciri kesamaan mulai dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pembina sampai anggota pramuka siaga, serta mulai Kwarnas hingga Gugus Depan.

Pada bagian lain, Budi Waseso juga mengatakan, gerakan pramuka merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional sehingga penyerasannya dengan jenjang pendidikan formal dan non formal menjadi sangat penting.

Baca juga: Pramuka meriahkan kemerdekaan melalui kirab dan gelar senja

Terkait itu, sebutnya, Kwarnas akan meminta kepada Presiden selaku Ketua Mabinas untuk meluncurkan Pramuka Siaga bagi anak-anak yang belum berusia tujuh tahun yang sejauh ini semua negara memang belum memiliki jenjang pramuka prasiaga kecuali negara-negara maju.

Sambil menyiapkan regulasinya, Budi Waseso minta setiap kwartir menyukseskan peluncuran pramuka prasiaga di wilayah kerja masing-masing guna menjadikan gerakan pramuka dapat mengikuti percepatan memajukan bangsa dan negara sejalan dengan perkembangan global.

Apel tersebut juga diikuti Ketua DPRD Sementara Saleh, para anggota Forkopimda Batola, para pengurus kwarcab dan kwaran se-Batola ini menyuguhkan berbagai atraksi seperti dari SMAN Tabukan, dari Pramuka Saka Wirakartika Kodim 1005 Marabahan, Pramuka Saka Bhayangkara Polres Batola dan lain-lain.
Ribuan peserta dari pelajar SD, SLTP dan SLTA sederajat mengikuti peringatan Hari Pramuka ke-58 tahun 2019 tingkat Kabupaten Barito Kuala, di Lapangan Sepakbola 5 Desember Marabahan, Rabu (28/8).Foto:Antaranews Kalsel/Humas.

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019