Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) pengelolaan sampah perkantoran, di Aula Sarantang Saruntung Pelaihari, Rabu (21/8).

Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Tanah Laut  Fahturrahman mengungkapkan,  Diklat pengelolaan sampah perkantoran tersebut mengambil prinsip Reduce, Reuse dan Recycle (3R).

“Prinsip 3 R sendiri berarti para karyawan Bagian Umum Setda Tanah Laut terdiri dari office boy, resepsionist dan cleaning services serta para karyawan-karyawati dapat mengurang, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah yang ada di perkantoran Setdakab Tanah Laut,”ujarnya.

Terpisah, Kabag Umum Setdakab Tanah Laut Dahliani mengemukakan, pihaknya sengaja melakukan Diklat tersebut agar karyawan dan karyawati di Bagian Umum Setdakab Tanah Laut  memiliki pengetahuan dan wawasan luas tentang pengelolaan sampah, sehingga nanti dapat dipraktekkan di lingkungan Setdakab Tanah Laut.

Baca juga: APBD perubahan 2019 diusulkan bertambah Rp23,561 miliar

"Pengetahuan ini sangat penting, mengingat saat ini Indonesia sedang bermasalah dengan sampah. Jika kita mampu mengurangi jumlah sampah dengan prinsip 3 R tadi,  maka sampah di Indonesia jumlahnya menurun," ujarnya.

Selain itu, Dahliani menuturkan, melalui prinsip 3R tersebut para karyawan dan karyawati mampu memanfaatkan sampah dengan sebaik-baiknya.

"Sampah masih memiliki banyak potensi emas, maka sangat banyak yang bisa dimanfaatkan dari sampah," tuturnya.

Sementara, Asisten Bidang Administrasi Umum Setdakab Tanah Laut  Safarin mengatakan, bumi yang saat ini ditinggali manusia akan dititpkan ke anak cucu.
Baca juga: Pemkab gelar konsultasi publik rencana pembangunan kantor baru
Baca juga: Bupati sampaikan KUA-PPAS 2020 ke dewan
“Bumi yang kita  titipkan ke anak cucu kita harus dijaga kelestariannya, agar anak cucu kita kelak bisa menikmatinya," ujarnya.

Safarin menambahkan,  saat ini laut sudah dibanjiri sampah plastik, bahkan banyak hewan seperti penyu dan ikan paus mati akibat memakan sampah plastik.

"Maka dari itu pengelolaan sampah harus diperhatikan dan perlu pengelolaan yang baik,  agar sampah tidak menjadi bomerang  dan membahayakan kita semua," tutupnya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Laut mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) pengelolaan sampah perkantoran, di Aula Sarantang Saruntung Pelaihari, Rabu (21/8).Foto:Antaranews Kalsel/Humas.

 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019