Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Suyud Sugiono mengatakan, DKPP melaksanakan pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dengan tujuan agar tersedia stok cadangan pangan dalam rangka mengantisipasi kerawanan pangan akibat bencana alam, gejolak harga pangan dan kemiskinan.
Baca juga: Batola Siapkan Bibit Padi
Dia menguraikan, penyediaan CPP dilaksanakan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu, sebesar 100 ton setara beras dan pengelolaan dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan Bulog Kalsel.
“Saat ini kita siapkan 44,742 ton gabah kering giling (GKG) dan 11 ton beras,” ucapnya
Menurut dia, penyaluran CPP dilakukan berdasarkan kejadian kerawanan pangan yang dilaporkan camat ke bupati untuk direkomendasikan penyaluran melalui DKPP.
Selain penyediaan CPP, dalam melakukan ketahanan pangan, sebut Suyud, DKPP juga menerapkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) melalui pemberdayaan kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran dan buah-buahan di pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga.
“Tahun 2019 ini akan dilaksanakan pembinaan terhadap sembilan kelompok wanita yang saat ini telah terialisasi empat kelompok. Hingga tahun 2019 ini sudah ada 86 kelompok wanita yang dibina,” katanya.
Untuk bidang budidaya, terang Suyud, DKPP melaksanakan kegiatan pada tahun 2018 telah menyalurkan bantuan sarana dan prasarana budidaya berupa kolam percontohan kepada tujuh kelompok pembudidaya ikan, dengan total bantuan 28.000 ekor benih ikan patin dan 14 ton pakan.
“Dari bantuan tersebut diperoleh produksi sebesar 12,6 ton dengan kematian benih sekitar 10 persen,” ungkapnya.
Pada tahun 2019, kata dia, direncanakan penyaluran sarana parasarana budidaya kepada 13 kelompok pembudidaya ikan dengan target produksi yang dihasilkan 29,224 ton.
Sedangkan bantuan yang diberikan, urai dia, berupa 45.000 ekor benih ikan patin dan 18 ton pakan, 60.000 ekor benih ikan lele dan 6 ton pakan dan 7.000 ekor benih ikan nila dan dua ton pakan.
Menyinggung tentang pemasaran, menurut Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, tidak menjadi masalah karena ikan itu bisa dipasarkan ke Banjarmasin, Sampit, Palangkaraya dan lainnya dengan cara pembeli datang langsung lokasi.
Terkait tugas di bidang perikanan tangkap, Plt Kepala DKPP Batola menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi dan pembinaan pengembangan usaha perikanan tangkap sebanyak empat kali di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan, Anjir Muara, Kuripan dan Alalak dengan masing masing peserta sebanyak 40 orang dan sudah terealisasi di Kelurahan Ulu Benteng.
Lebih lanjut dia mengemukakan, DKPP juga melakukan pelatihan pengolahan hasil perikanan dan pelatihan sudah dilaksanakan di Kecamatan Marabahan, Cerbon dan Bakumpai berupa pengolahan amplang. Dan selanjutnya akan dilaksanakan di Kecamatan Kuripan.
DKPP Batola, lanjut dia, juga telah memberikan pelayanan peminjaman alat pengolahan bagi kelompok pengolahan ikan di Unit Pengolahan Ikan berupa alat pengemas, pencetak bakso, penggiling daging, spiner (alat pembuang minyak, biasanya digunakan untuk pembuatan abon/rabuk) dan mesin pembuat sosis.
Di samping itu DKPP, beberdia, juga melaksanakan pemberian bantuan sarana dan prasarana penangkapan berupa kapal, mesin kapal, alat tangkap dan alat bantu penangkapan berupa life jacket (baju pelampung).
“Saat ini kita sudah salurkan mesin kapal sebanyak 16 buah pada kelompok Sapan Patin di Kelurahan Lepasan,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan 21 unit kapal, alat tangkap dan life jacket pada kelompok Putra Nelayan di Kuala Lupak Kecamatan Tabunganen serta bantuan mesin kapal sebanyak 13 unit di Desa Berangas Barat Kecamatan Alalak.
Sementara terhadap UPTD BBI Sungai Kambat, menurut Suyud, DKPP telah melaksanakan kegiatan berupa pembenihan ikan guna penyediaan benih ikan unggul bagi masyarakat pembudidaya ikan.
“Adapun komoditas yang dipijahkan adalah nila, lele, gurami, patin dan betok. Sampai saat ini jumlah benih yang terjual sebanyak 85.855 ekor dan hasil penjualan benih tersebut menjadi sumber PAD,”terangnya.
Kemudian, tegas dia, jumlah benih yang dihasilkan saat ini masih belum mampu memenuhi permintaan masyarakat, mengingat komoditas patin tidak bisa produksi sepanjang tahun karena tergantung musim, komoditas nila masih dalam proses pemeliharaan dari calon induk menjadi induk serta akibat kemarau panjang yang menyebabkan debit air berkurang sehingga tidak semua kolam bisa dimanfaatkan untuk proses pemijahan.
Plt Kepala DKPP Suyud Sugiono, saat menjadi inspektur upacara mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pelaksana upacara dan seluruh peserta atas kesediaannya berhadir dalam memenuhi salah satu kewajiban sebagai ASN.
Di hadapan seluruh peserta upacara mulai Pj Sekda H Abdul Manaf, pejabat eselon II, III, IV, dan para pelaksana, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan juga menguraikan tentang tugas dan fungsi DKPP saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Baca juga: Batola Siapkan Bibit Padi
Dia menguraikan, penyediaan CPP dilaksanakan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu, sebesar 100 ton setara beras dan pengelolaan dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan Bulog Kalsel.
“Saat ini kita siapkan 44,742 ton gabah kering giling (GKG) dan 11 ton beras,” ucapnya
Menurut dia, penyaluran CPP dilakukan berdasarkan kejadian kerawanan pangan yang dilaporkan camat ke bupati untuk direkomendasikan penyaluran melalui DKPP.
Selain penyediaan CPP, dalam melakukan ketahanan pangan, sebut Suyud, DKPP juga menerapkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) melalui pemberdayaan kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran dan buah-buahan di pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga.
“Tahun 2019 ini akan dilaksanakan pembinaan terhadap sembilan kelompok wanita yang saat ini telah terialisasi empat kelompok. Hingga tahun 2019 ini sudah ada 86 kelompok wanita yang dibina,” katanya.
Untuk bidang budidaya, terang Suyud, DKPP melaksanakan kegiatan pada tahun 2018 telah menyalurkan bantuan sarana dan prasarana budidaya berupa kolam percontohan kepada tujuh kelompok pembudidaya ikan, dengan total bantuan 28.000 ekor benih ikan patin dan 14 ton pakan.
“Dari bantuan tersebut diperoleh produksi sebesar 12,6 ton dengan kematian benih sekitar 10 persen,” ungkapnya.
Pada tahun 2019, kata dia, direncanakan penyaluran sarana parasarana budidaya kepada 13 kelompok pembudidaya ikan dengan target produksi yang dihasilkan 29,224 ton.
Sedangkan bantuan yang diberikan, urai dia, berupa 45.000 ekor benih ikan patin dan 18 ton pakan, 60.000 ekor benih ikan lele dan 6 ton pakan dan 7.000 ekor benih ikan nila dan dua ton pakan.
Menyinggung tentang pemasaran, menurut Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, tidak menjadi masalah karena ikan itu bisa dipasarkan ke Banjarmasin, Sampit, Palangkaraya dan lainnya dengan cara pembeli datang langsung lokasi.
Terkait tugas di bidang perikanan tangkap, Plt Kepala DKPP Batola menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi dan pembinaan pengembangan usaha perikanan tangkap sebanyak empat kali di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan, Anjir Muara, Kuripan dan Alalak dengan masing masing peserta sebanyak 40 orang dan sudah terealisasi di Kelurahan Ulu Benteng.
Lebih lanjut dia mengemukakan, DKPP juga melakukan pelatihan pengolahan hasil perikanan dan pelatihan sudah dilaksanakan di Kecamatan Marabahan, Cerbon dan Bakumpai berupa pengolahan amplang. Dan selanjutnya akan dilaksanakan di Kecamatan Kuripan.
DKPP Batola, lanjut dia, juga telah memberikan pelayanan peminjaman alat pengolahan bagi kelompok pengolahan ikan di Unit Pengolahan Ikan berupa alat pengemas, pencetak bakso, penggiling daging, spiner (alat pembuang minyak, biasanya digunakan untuk pembuatan abon/rabuk) dan mesin pembuat sosis.
Di samping itu DKPP, beberdia, juga melaksanakan pemberian bantuan sarana dan prasarana penangkapan berupa kapal, mesin kapal, alat tangkap dan alat bantu penangkapan berupa life jacket (baju pelampung).
“Saat ini kita sudah salurkan mesin kapal sebanyak 16 buah pada kelompok Sapan Patin di Kelurahan Lepasan,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan 21 unit kapal, alat tangkap dan life jacket pada kelompok Putra Nelayan di Kuala Lupak Kecamatan Tabunganen serta bantuan mesin kapal sebanyak 13 unit di Desa Berangas Barat Kecamatan Alalak.
Sementara terhadap UPTD BBI Sungai Kambat, menurut Suyud, DKPP telah melaksanakan kegiatan berupa pembenihan ikan guna penyediaan benih ikan unggul bagi masyarakat pembudidaya ikan.
“Adapun komoditas yang dipijahkan adalah nila, lele, gurami, patin dan betok. Sampai saat ini jumlah benih yang terjual sebanyak 85.855 ekor dan hasil penjualan benih tersebut menjadi sumber PAD,”terangnya.
Kemudian, tegas dia, jumlah benih yang dihasilkan saat ini masih belum mampu memenuhi permintaan masyarakat, mengingat komoditas patin tidak bisa produksi sepanjang tahun karena tergantung musim, komoditas nila masih dalam proses pemeliharaan dari calon induk menjadi induk serta akibat kemarau panjang yang menyebabkan debit air berkurang sehingga tidak semua kolam bisa dimanfaatkan untuk proses pemijahan.
Plt Kepala DKPP Suyud Sugiono, saat menjadi inspektur upacara mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pelaksana upacara dan seluruh peserta atas kesediaannya berhadir dalam memenuhi salah satu kewajiban sebagai ASN.
Di hadapan seluruh peserta upacara mulai Pj Sekda H Abdul Manaf, pejabat eselon II, III, IV, dan para pelaksana, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan juga menguraikan tentang tugas dan fungsi DKPP saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019