Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan Hanif Faisol Nurofik terpesona dengan keindahan alam di puncak Gunung Mamake. Ia mengatakan gunung ini akan menjadi satu-satunya tempat wisata untuk olahraga paralayang di Kalsel.
Dalam kunjungannya ke objek wisata yang terletak di Desa Tirawan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, dia menilai Gunung Mamake tidak kalah dengan tempat wisata lainnya yang ada di Kalsel.
Selain pemandangannya sangat indah, letaknya juga di tengah kota serta tidak jauh dari Pantai Gedambaan, sehingga sangat gampang untuk menjualnya.
“Ini harus dikelola secara internasional, baik dari segi persampahan, tata air, desain bangunan, sehingga dapat lebih mempercantik Gunung Mamake,” ujar Hanif di Kotabaru, Sabtu.
Ditambahkannya, Gunung Mamake sangat cocok untuk olahraga paralayang, sehingga potensi ini perlu dikembangkan dengan menggandeng asosiasi olahraga tersebut.
“Di sini nanti menjadi satu-satunya tempat wisata untuk olahraga paralayang di Kalsel . Insya Allah 2020 Pemprov Kalsel akan mendukung penuh Gunung Mamake menjadi destinasi wisata yang utuh dan baru,” kata Hanif.
Disinggung mengenai statusnya, Hanif menjelaskan Gunung Mamake merupakan hutan lindung, tetapi sudah diberikan hak pengelolaan dalam bentuk hutan kemasyarakatan kepada masyarakat setempat.
“Pemanfaatan wisata ini terbatas sehingga tidak mengganggu hutan lindungnya. Kita akan membuktikan ternyata memandang pohon itu akan menghasilkan banyak uang dari pada menebang pohon,” tegasnya.
Di sisi lain, Bupati Kotabaru Sayed Jafar mengatakan geografis Kotabaru sangat indah karena ada gunung, laut serta pulau, dan ini harus dikelola untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Apalagi saat ini seluruh kabupaten dan kota terus berlomba-lomba memasarkan keindahan daerahnya masing-masing.
“Alhamdulillah wisata Gunung Mamake ini mendapat dukungan penuh dari provinsi untuk terus dikembangkan,” tuturnya.
Selain menaiki puncak Gunung Mamake, Bupati Kotabaru beserta Kadishut Provinsi mengunjungi pengolahan gula aren yang dikelola oleh masyarakat sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Dalam kunjungannya ke objek wisata yang terletak di Desa Tirawan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, dia menilai Gunung Mamake tidak kalah dengan tempat wisata lainnya yang ada di Kalsel.
Selain pemandangannya sangat indah, letaknya juga di tengah kota serta tidak jauh dari Pantai Gedambaan, sehingga sangat gampang untuk menjualnya.
“Ini harus dikelola secara internasional, baik dari segi persampahan, tata air, desain bangunan, sehingga dapat lebih mempercantik Gunung Mamake,” ujar Hanif di Kotabaru, Sabtu.
Ditambahkannya, Gunung Mamake sangat cocok untuk olahraga paralayang, sehingga potensi ini perlu dikembangkan dengan menggandeng asosiasi olahraga tersebut.
“Di sini nanti menjadi satu-satunya tempat wisata untuk olahraga paralayang di Kalsel . Insya Allah 2020 Pemprov Kalsel akan mendukung penuh Gunung Mamake menjadi destinasi wisata yang utuh dan baru,” kata Hanif.
Disinggung mengenai statusnya, Hanif menjelaskan Gunung Mamake merupakan hutan lindung, tetapi sudah diberikan hak pengelolaan dalam bentuk hutan kemasyarakatan kepada masyarakat setempat.
“Pemanfaatan wisata ini terbatas sehingga tidak mengganggu hutan lindungnya. Kita akan membuktikan ternyata memandang pohon itu akan menghasilkan banyak uang dari pada menebang pohon,” tegasnya.
Di sisi lain, Bupati Kotabaru Sayed Jafar mengatakan geografis Kotabaru sangat indah karena ada gunung, laut serta pulau, dan ini harus dikelola untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Apalagi saat ini seluruh kabupaten dan kota terus berlomba-lomba memasarkan keindahan daerahnya masing-masing.
“Alhamdulillah wisata Gunung Mamake ini mendapat dukungan penuh dari provinsi untuk terus dikembangkan,” tuturnya.
Selain menaiki puncak Gunung Mamake, Bupati Kotabaru beserta Kadishut Provinsi mengunjungi pengolahan gula aren yang dikelola oleh masyarakat sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019