Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Pengembangan Pariwisata Kalsel tahun 2019, Selasa (13/8).

Dalam acara pembukaan Rakorwil tersebut, Wagub Kalsel Rudy Resnawan mengatakan, pihaknya dan semua pihak terkait di daerah mengakui pentingnya pengembangan sektor pariwisata sehingga terus dilakukan upaya perbaikan sarana pendukung di kawasan wisata.

Dia sangat mengapresiasi kegiatan yang langsung dihadiri Menpar RI diharapkan dapat mendorong pihak terkait untuk terus bekerja mengembangkan sektor pariwisata.

Sebelum memasuki sesi diskusi acara terlebih dahulu diisi sejumlah paparan seperti dari Bappeda Provinsi Kalsel tentang arah dan kebijakan pengembangan pariwisata Kalsel Menuju Visit Kalsel 2020.

Strategi promosi menuju Visit Kalsel 2020 dari Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media M Noer Sardono, pengembangan SDM menuju Visit Kalsel 2020 dari Asdep SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga dari Wisnu Bawa Taruna Jaya serta pengembangan distenasi pariwisata Benchmark Banyuwangi dari Kadispar Banyuwangi.  

Baca juga: Wabup bahas rencana kepindahan PKL Handil Bakti

Terpisah, Menpar RI Arief Yahya dalam rakor sempat menyinggung soal penetapan strategi storynomics tourism yang harusnya berlandaskan pada kekayaan budaya Indonesia, sehingga promosi kawasan wisata akan dilakukan dengan narasi story telling serta dikemas dalam konten menarik yang terkait dengan budaya setempat.

“Awareness berkaitan dengan marketing, sedangkan experience berkaitan dengan faktor aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A) yang melekat ke setiap destinasi-destinasi wisata. Kedua hal tersebut harus menjadi satu kesatuan yang padu,” ucapnya.

Menpar mengutarakan,  kekagumannya terhadap pesona pegunungan Meratus di Kalsel dan mendorong Pemprov Kalsel memasukkan kawasan itu menjadi bagian Geopark Internasional Unesco.

Menurutnya, Kalsel memiliki banyak potensi wisata yang bisa menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan, seperti aktivitas di Sungai Barito, bekantan, budaya dan kuliner yang bagus. Namun disarankan supaya memilih satu yang diunggulkan.

“Kami sepakat ingin mengunggulkan wisata Pegunungan Meratus,” ujarnya usai pembukaan Rakorwil yang juga dihadiri SKPD lingkup Pemprov Kalsel dan Kabupaten/Kota, para pengusaha perhotelan, travel, dan para stakeholder.

Baca juga: Bupati Batola hadiri HUT ke-69 Kalsel

Dia menilai,  pegunungan Meratus bisa mencapai kelas dunia jika memilih dengan tepat.

 “Saya pernah tinggal di sini dan jatuh cinta dengan pegunungan Meratus. Ketika melakukan perjalanan melalui jalur darat, saya sering berhenti di Meratus untuk menikmati suasana,” ujarnya.

Sementara, Kepala Bappeda Kalsel yang merangkap Kepala Badan Pengelola Geopark Pegunungan Meratus Fajar Desira mengatakan, memasukan pegunungan Meratus menjadi Geopark Internasional sudah menjadi komitmen pihaknya setelah mendapatkan status Geopark Nasional.

Menurutnya, pengakuan status pegunungan Meratus diakui Unesco sebagai bagian dari global geopark, dipastikan akan menarik dunia internasional, terutama wisatawan mancanegara untuk datang ke Kalsel.

“Unesco adalah badan khusus PBB yang mengurusi bidang pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan,”terangnya.

Saat ini, sebut Fajar, di Indonesia yang telah temasuk Unesco Global Geopark (UGG) antara lain Batur Unesco Global Geopark, Gunung Sewu Unesco Global Geopark, Rinjani Unesco Global Geopark dan Ciletuh-Plabuhanratu Unesco Global Geopark.

Namun,  diingatkannya, proses mendaftarkan ke Unesco ini tidak bisa dilakukan buru-buru oleh Pemprov Kalsel, karena perlu banyak persiapan.

Kegiatan berlangsung di hotel Best Western Jl A Yani Km 4,5 Banjarmasin itu juga dihadiri empat kepala daerah atau yang mewakili yakni,  Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai Selatan.

Acara diawali laporan pelaksanaan kegiatan dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar RI dilanjutkan arahan Wagub Kalsel Rudy Resnawan.
Baca juga: Pemkab Batola peringati Harjad ke-69 Provinsi Kalsel


 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019