Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - PT Pertamina Kalimantan Selatan segera melakukan operasi pasar gas elpiji tiga kilogram untuk mengatasi kelangkaan gas di Banjarmasin yang terjadi dalam satu bulan terakhir.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Farida Wariansi di Banjarmasin, Senin mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada PT Pertamina agar melakukan operasi pasar elpiji hingga kondisi normal.

"Insya Allah operasi pasar elpiji mulai dilakukan pada Selasa, (21/5) secara bergilir di seluruh kecamatan di Banjarmasin," katanya.

Sebelumnya, operasi pasar elpiji tiga kilogram atau bersubsidi juga dilakukan di Kota Banjarbaru dan beberapa daerah lain untuk mengatasi kelangkaan.

Menurut Farida, kelangkaan gas elpiji terjadi karena pasokan gas yang dikeluarkan Pertamina, "mengalir" ke beberapa daerah dan provinsi tetangga yang seharusnya belum konversi.

Kondisi tersebut, membuat pasokan elpiji kota Banjarmasin menjadi berkurang hingga 50 persen lebih, sehingga memicu kenaikan harga yang seharusnya hanya Rp15.500 menjadi Rp25 ribu per tabung bahkan lebih.

"Kenaikan tersebut telah memicu inflasi kota Banjarmasin, karena secara otomatis beberapa harga makanan juga ikut naik," katanya.

Farida berharap, melalui operasi pasar elpiji tersebut, diharapkan harga gas kembali normal, sehingga keributan pasar yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir segera teratasi.

Pertamina Unit Pemasaran IV wilayah Kalimantan Selatan bersama Pemerintah Kota Banjarmasin sedikitnya akan menggelontorkan 29.000 tabung elpiji tiga kilogram ke masyarakat.

Pelaksanaan OP elpiji di Kota Banjarmasin akan berlangsung Selasa (21/5) sampai Jumat (24/5) di lima kecamatan dengan harga jual sesuai harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp15.500 per tabung.

Sebelumnya, empat wilayah di Kalimantan Selatan telah mendapatkan jatah konversi minyak ke gas yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Balangan.

Konversi untuk empat kabupaten tersebut, Pertaminan telah menggelontorkan paket berupa tabung elpiji, kompor, dan regulator yang dibagikan kepada masyarakat mencapai 650.000 unit.

Rencananya, pada 2014 konversi tersebut akan dilanjutkan untuk sembilan kabupaten lainnya di Kalsel, dengan jumlah paket tabung yang akan dibagikan sedikitnya 591.327.

Dari paket sebanyak itu, 266.000 di antaranya dialokasikan dari APBN murni dan sisanya dialokasikan dari APBN-Perubahan.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013