Pengembangan kawasan pengembangan ekonomi terpadu (Kapet) Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan terkendala infrastruktur.

Staf Ahli Gubernur Kalimantan Selatan Hadi Susilo di Banjarmasin, Selasa mengatakan, infrastruktur di sekitar Kapet Batulicin tidak mendukung pengembangan kawasan tersebut untuk menjadi pusat bisnis.

Selain karena jalan yang rusak berat juga tidak didukung oleh infrastruktur lain seperti pelabuhan dan ketersediaan daya listrik.

"Selama infrastruktur di daerah tersebut tidak diperbaiki tidak mungkin Kapet bisa dikembangkan seperti harapan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla," katanya.

Menurut dia, pada saat masa pemerintahan sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla berencana mengembangkan kawasan Kapet tersebut sebagai pusat pengembangan bisnis.

Selain akan dibangun industri baja mulai dari hulu hingga hilir juga akan dibangun industri-industri lainnya.

Namun karena kondisi infrastruktur yang hingga kini belum juga ada pembenahan, tampaknya harapan tersebut belum bisa direalisasikan.

Hadi menambahkan, bukan hanya di daerah Kapet, belum tersedianya infrastruktur yang memadai mulai jalan, listrik, juga air bersih membuat investasi di Kalsel kurang bisa berkembang sebagaimana diharapkan.

Memperjuangkan ketersediaan infrastruktur tersebut Gubernur Kalsel Rudy Ariffin bersama forum gubernur Kalimantan akan menagih janji pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

"Kita akan menghadap kekementerian terkait untuk mempertanyakan penyelesaian pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Kalimantan," katanya.

Bersama forum empat gubernur Kalimantan, kata Rudy, pihaknya akan berjuang untuk mempercepat laju pembangunan wilayah Kalimantan yang selama ini jauh tertinggal dibanding wilayah Jawa dan lainnya.

Selain infrastruktur, pihaknya juga akan mendorong pertumbuhan investasi daerah untuk membuka lapangan kerja baru mengurangi pengangguran.

"Tahun ini Kalsel menjadi tuan rumah forum empat gubernur akan kita maksimalkan momen itu," katanya. (B/A)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011