Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2010 tumbuh sebesar 5,58 persen dengan tertinggi di sektor jasa-jasa dan terendah di sektor pertanian.

Pada sektor jasa-jasa sebesar 8,19 persen dan sektor pertanian sebesar 2,43 persen, ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan Bambang Pramono kepada pers, Senin (7/2).

Berdasarkan data BPS Kalsel pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2010 di provinsinya mencapai 5,69 persen, tambahnya.

Berdasarkan PDRB Kalsel selama 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp58,54 triliun, sedang atas dasar harga konstan menpacai Rp30,67 triliun.

Secara triwulan, PDRB Kalsel triwulan IV-2010 menurun jika dibandingkan dengan triwulan III-2010 sebesar minus 8,53 persen, namun bila dibandingkan triwulan IV-2009 tumbuh sebesar 6,30 persen.

Sedangkan dari sisi penggunaan, PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 49,83 persen, konsumsi pemerintah 15,40 persen.

Kemudian pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 20,74 persen dan net ekspor 21,65 persen yang terdiri atas ekspor 71,48 persen dan impor 49,52 persen.

Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun 2010, dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 12,30 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 8,53 persen dan pengeluran konsumsi rumah tangga sebesar 7,39 persen.

Sementara komponen net ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 4,87 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi Kalsel tahun 2010 sebesar 5,58 persen didorong oleh sumber utama pertumbuhan yaitu konsumsi rumah tangga 3,29 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 2,04 persen dan sisanya dari komponen lain.

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 mencapai Rp16,09 juta atau 1.767,50 USD sementara PDRB perkapita tahun 2009 sebesar Rp14,44 juta atau 1,586,62 USD, demikian Bambang.(SHN*C)

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011