Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, tawarkan investor asing untuk mengembangkan objek pariwisata alam di "Bumi Bersujud" sebagai wisata terbaik se Indonesia.

"Seluruh objek wisata alam di Tanah Bumbu sangat berpotensi sebagai destinasi wisata yang tidak kalah menarik dengan objek wisata alam di Pulau jawa, Bali dan Papua," kata Kepala Dinas Kepemudaan Olaraga dan Pariwisata Tanah Bumbu, Hamaluddin, melalui Sekretaris Jabir, di Batulicin, Kamis.

Dia mengatakan, dalam hal ini pemerintah daerah ingin mengajak kepada para investor asing untuk menanam modal guna mengembankan objek pariwisata di Tanah Bumbu dalam mendukung program pemerintah pusat terkait wacana pemindahan ibukota ke Pulau Kalimantan.

Baca juga: Wabup : Pariwisata masuk skala prioritas pembangunan

Banyak hal yang harus dipersiapakan pemerintah daerah terkait wacana pemindahan ibukota negara ke Tanah Bumbu seperti pelabuhan, bandara, pasar, terminal dan lain sebagainya. Namun sesuai dengan bidannya Dinas Pariwisata setempat ingin mempersiapkan tempat objek wisata terbaik se Indonesia dengan menggaiet investor asing.

Kalau nenti Kabupaten Tanah Bumbu memang ditunjuk sebagain tempat pemindahan ibukota negara, tidak menutup kemungkinan ramainya aktivitas bukan hanya sebatas bekerja dipemerintahan. namun banyak masyarakat dari luar daerah datang ke Tanah Bumbu karna ingin berwisata.

Objek wisata yang di tawarkan pemerintah daerah kepada para investor untuk dilakukan pengembangan yakni, objek wisata pantai, air terjun, dan goa liang bangkai di Kecamatan Mentewe.

Baca juga: Tanah Bumbu kembangkan pariwisata gantikan batu bara

Terkait perizinan, pemerintah daerah juga tidak akan memepersulit para investor yang ingin melakukan invesssi di Tanah Bumbu, bahkan sesuai dengan regulasi pemerintah daerah akan mempercepat proses perizinan usaha yang sudah diajukan.

"Dalam melakukan pengembangan tempat objek wista saat ini pemerintah daerah juga menggelontorkan dana sekitar Rp4 milyar dengan target pendapatan sekitar Rp1,5 miliar/tahun," ujarnya.
Baca juga: LAPSUS : Pembangunan Sektor Pariwisata

 

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019