Anggota DPRD Kota Banjarmasin Aliansyah mengungkapkan, banyak drainase "tua" yang dibangun tahun 1990-an di kota ini, hingga tidak berfungsi dengan baik dan jadi tampungan air beraroma tidak sedap.

Menurut politisi PKS ini saat di gedung dewan kota, Selasa, sebagaimana yang diterimanya laporan dari warga di wilayah Kelurahan Kebun Bunga, Banjarmasin Timur, ada drainase sejak tahun 1990-an tidak pernah lagi direhab.

"Drainasenya yang dilaporkan kepada saya itu agak sempit, tidak berfungsi dengan baik lagi, bahkan jadi tampungan air yang beraroma kurang sedap," ungkapnya.

Baca juga: Banjarmasin sepatutnya memiliki mesin pompa banjir

Tidak hanya di daerah itu saja, papar Aliansyah, adapula drainase di Bumi Mas, Kelurahan Pamurus Dalam, Banjarmasin Selatan, tidak jauh beda seperti di daerah Kelurahan Kebun Bunga tadi.

"Jadi memang kondisi drainase di daerah kita ini banyak yang tidak bagus lagi, karena berusia puluhan tahun, hingga tidak berfungsi dengan baik," bebernya.

Aliansyah berharap pemerintah kota bisa memperhatikan dengan betul kondisi drainase di wilayah padat penduduk, karena kondisinya banyak yang sudah tidak berfungsi dengan baik lagi.

Baca juga: BPBD Banjarmasin minta warga pelihara lingkungan

Sehingga, lanjutnya, sering terjadi genangan di wilayah padat penduduk itu, bahkan terjadi hujan yang intensitas tidak begitu tinggi.

"Apalagi wilayah kita ini kan datarannya di bawah permukaan laut sehingga tidak hujan pun bisa terjadi genangan, karena air pasang," tuturnya.

Banjarmasin harus memiliki metode yang baik dalam pembangunan drainase kedepannya, yang benar-benar bisa mengatasi terjadinya genangan, bukan malah menjadi sumber genangan.

Baca juga: TNI bersama warga gotong royong membuat drainase

"Kenapa jadi sumber genangan, karena jadi jalan masuk air sungai yang sedang terjadi pasang melalui drainase itu," terangnya.

Pihaknya di dewan, kata Aliansyah, akan mendukung apabila pemerintah kota akan melakukan pembenahan besar-besaran terhadap drainase yang kondisinya banyak sudah tua ini, namun dengan rencana yang matang.

"Memang untuk alokasi pembenahan atau pembangunan drainase di daerah kita tidak besar setiap tahunnya, hanya sekitar Rp10 miliar, mungkin, tapi kita bisa bicarakan lebih besar lagi nanti, kalau rencananya matang," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019