oleh Yose Rizal

Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Ratusan peserta ujian nasional di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terpaksa mengerjakan dan menjawab soal ujian di lembar jawaban hasil fotokopi naskah soal ujian.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Edy Yuana Pribadi, Jumat, mengatakan ratusan peserta UN itu tersebar pada sejumlah sekolah penyelenggara ujian tingkat SMA dan sederajat.

"Sekolah penyelenggara UN tingkat SMA dan sederajat sebanyak 27 sekolah, lima diantaranya sebagian siswanya bahkan ada juga seluruhnya mengerjakan dan menjawab soal hasil fotokopi," ujarnya.

Ia merinci sekolah yang peserta ujiannya mengerjakan dan menjawab soal mata pelajaran matematika di lembaran fotokopi yakni SMAN 1 sebanyak 40 peserta, SMAN 2 sebanyak 20 peserta, SMAN 4 sebanyak 40 peserta.

Sedangkan dua sekolah yakni SMKN 1 dengan jumlah peserta ujian 182 siswa dan Madrasyah Aliyah Al Falah Putra sebanyak 93 siswa terpaksa mengerjakan dan menjawab soal ujian hasil fotokopi.

"Tiga sekolah hanya sebagian peserta yang mengerjakan dan menjawab di lembar fotokopi, sedangkan peserta dari SMKN 1 dan Al Falah Putra, seluruhnya naskah soal ujian dan lembar jawabannya hasil fotokopi," ujarnya.

Menurut dia, kondisi tersebut sempat menimbulkan keluhan dari peserta ujian karena khawatir lembar jawaban hasil fotokopi tidak terbaca mesin pemindai komputer yang memindai setiap lembar jawaban peserta ujian.

"Namun kami sudah meyakinkan peserta bahwa hal itu tidak masalah, apalagi Kepala Dinas Pendidikan Kalsel Ngadimun mengatakan, lembar jawaban fotokopi diganti asli sebelum dipindai jadi tidak masalah," kata dia.

Dikatakannya, selain masih diwarnai kasus peserta UN yang mengerjakan dan menjawab soal hasil fotokopi, pelaksanaan UN di Banjarbaru juga mengalami kendala seperti dirasakan siswa SMA Nurul Maad.

Dikatakannya, sebanyak 23 siswa peserta UN di sekolah itu tidak bisa mengikuti ujian hari pertama, Kamis dan hari kedua Jumat (19/4) karena tidak adanya naskah soal ujian.

"Naskah soal ujian bagi peserta di sekolah itu tidak ada termasuk naskah soal fotokopi sehingga hasil kesepakatan bersama seluruh peserta mengikuti ujian susulan Kamis dan Jumat pada minggu depan," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kalsel Ngadimun sebelumnya mengatakan, penggandaan naskah soal ujian dibolehkan oleh lembaga berwenang sehingga pihaknya melakukan penggandaan naskah soal dengan cara di fotokopi.

"Peserta tidak perlu khawatir jawaban di lembaran fotokopi tidak terbaca komputer karena sebelum dimasukkan ke mesin pemindai, jawaban dipindahkan ke lembar jawaban asli dan dijamin kerahasiaannya," kata dia.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013