Kantor Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Tanah Bumbu dan Kotabaru, Kalimantan Selatan, untuk menjaga peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Kepala Loka POM Tanah Bunbu, Tri Wandiro, di Batulicin Sabtu, mengatakan kerjasaama tersebut di implementasikan dengan memberikan penyuluhan kepada pelaku industri rumah tangga mengenai cara produksi pangan olahan yang baik.

"Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan serta kelayakan produksi pangan dari industri rumah tangga," kata Tri.

Baca juga: BPOM temukan kerupuk mengandung Rhodamin di Pasar Tanjung

Dia mengatakan,  Loka Pom Tanah Bumbu Bersama dengan pemerintah daerah ingin memberikan edukasi bagaimana produksi pangan olahan yang baik mulai dari SDM, sanitasi, hygiene dan bahan tambahan pangannyang digunakan.

Menurut Tri, pemberian edukasi merupakan langkah awal dalam menekan meraknya penggunaan bahan-bahan berbahaya yang ditambahkan dalam pangan olahan, sehingga sangat membahayakan kesehatan kepada konsumen apabila makanan yang mengandung bahan berbahaya di konsumsi secara terus menerus.

Diharapkan, para pelaku industri rumah tangga yang sudah mendapatkan edukasi terkait bahanya penggunaan bahan tambahan pangan dalam produksi mereka bisa menerapkan secara terus menerus dan menjadi pioner terhadap pelaku usaha yang lain.

Baca juga: BPOM lakukan pengujian sampel secara berkala

Kalau hal tersebut menjadi perhatian para pelaku usaha maka kedepannya akan menghasilkan produk yang aman, bermutu serta layak konsumsi sesuai dengan peraturan perundang-undang.

Sebelumnya, Loka Pom Tanah Bumbu juga telah memberikan sosialisasi kepada para masyarakat atau konsumen bagaimana mengecek izin edar makanan dan produk lainnya sebelum makanan tersebut dikonsuksi.

"Melalui dukungan tersebut masyarakat dapat lebih memahami dan mengaplikasikan secara mandiri bahwa betapa pentingnya menjaga kesehatan melalui keamanan pangan," pungkasnya.

Baca juga: BPOM sisir pasar tradisional uji aneka pangan

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019