Oleh Rusmanadi

Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - Rumah tahanan kelas IIB Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan mengalami over kapasitas dengan jumlah napi sebanyak 67 orang dan tahanan 88 orang.


Hal ini diungkapkan Kepala Pengamanan Rutan Tanjung, Hazairin, Rabu di Tanjung, mengingat dari beberapa kamar tahanan semua diisi melebihi daya tampung.

"Kamar tahanan dengan kapasitas 25 orang terpaksa kita isi dengan 30 tahanan mengingat jumlah penghuni rutan terus bertambah," jelas Hazairin.

Saat ini jumlah ruang tahanan di rutan kelas IIB Tanjung hanya 10 kamar tahanan dan 2 buah sel isolasi serta fasilitas penunjang lainnya seperti aula, tempat ibadah dan dapur umum.

Dengan terus bertambahnya tahanan, titipan kejaksaan negeri, pihak rutan pun memanfaatkan eks lapas narkotika di Desa Maburai Kecamatan Murung Pudak.

"Beberapa tahanan sudah kita alihkan ke eks lapas narkotika yang sekarang menjadi lapas umum, namun minimnya jumlah petugas di sana maka belum bisa dimanfaatkan secara optimal," tambah Hazairin.

Eks lapas narkotika sendiri hampir enam bulan ini tidak dimanfaatkan karena para penghuninya sudah dipindahkan ke lapas narkotika di Kabupaten Banjar.

Sementara itu jabatan kepala rutan kelas IIB Tanjung mengalami pergantian dari Sarwito kepada Syahroni Ali yang sebelumnya menjabat Kepala Pengamanan Lapas Jambi.

Serah terima jabatan kepala rutan kelas IIB Tanjung, Rabu disaksikan Divisi Permasyarakatan, kantor wilayah Kementerian hukum dan HAM Kalsel, Priyadi.

Dalam sambutannya, Priyadi mengingatkan para petugas rutan untuk tidak terlibat praktik pungli maupun peredaran narkoba.

Termasuk menjaga keamanan di rutan dengan menertibkan jadwal kunjungan khususnya larangan menerima tamu di malam hari.

  "Kasus penyerangan lapas di Yogyakarta jadi pelajaran bagi kita semua untuk terus meningkatkan keamanan karena itu perlu dukungan seluruh petugas termasuk menghindari praktik pungli dan penjualan narkoba," tegas Priyadi.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013