Industri semen merk Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun, melatih petani di sejumlah desa binaan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, untuk mengembangkan pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik.
CSR Section Head Indocement Tarjun, H Nor Imansyah di Kotabaru, Rabu (26/6), menuturkan, petani di desa binaan, khususnya yang mengikuti pelatihan diharapkan bisa menjadi pelopor atau contoh dalam budidaya pertanian dengan metode hidroponik yang memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang tidak luas, namun dengan hasil produksi yang baik.
"Target yang kami harapkan dari pelatihan itu tentu ada nilai ekonomis yang dapat diraih dalam upaya peningkatan produksi pertanian," katanya.
Imansyah juga berharap petani mampu melahirkan unit-unit kecil Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang pertanian yang tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di 10 desa binaan perusahaan.
"Mudah-mudahan apa yang diberikan dapat diterima hasilnya sesuai harapan,” tuturnya.
Petani Desa Tegalrejo, Lailatul Mahianur mengatakan, masyarakat memilih model bertani dengan sistem hidroponik karena relatif mudah dan tidak menggunakan lahan yang luas sehingga dinilai sangat bisa dikembangkan.
"Sebelumnya kami dilatih oleh Indocement untuk mengembangkan ilmu dari pelatihan yang diberikan dan hasilnya sangat membantu pendapatan, pastinya dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang ada," kata Mahianur dalam siaran pers.
Menjadi harapannya, terkhusus kepada perusahaan dalam menggelar pelatihan serupa berkelanjutan karena jelas manfaat yang diterima oleh masyarakat tani sangat baik sekali dalam peningkatan perekonomian.
"Mudah-mudahan kami bisa menjadi petani yang baik dan mampu menularkan ilmu yang didapat kepada masyarakat lainnya," harapnya.
Terimakasih kepada Indocement, semoga ke depannya akan terus melaksanakan program-program yang baru bagi masyarakat sebagai wujud dalam peningkatan sumber daya manusia untuk peningkatan taraf ekonomi,” harapnya.
Kepala Desa Tegalrejo, Afifudin menambahkan, pihaknya sangat apresiasi kepada perusahaan yang memberikan pelatihan kepada warganya sehingga mengetahui bagaimana cara dan mengembangkan sistem pertanian hidroponik.
"Kami berharap kepada petani untuk lebih bisa berinovasi, giat berusaha serta kreatif agar pelatihan yang diberikan perusahaan bisa dikembangkan dan dipahami dengan baik," ujarnya.
Instruktur pelatihan dari Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M), I Wayan Kedep Sudhiarta menjelaskan bahwa, banyak hal yang diberikan dari pengetahuan sistem hidroponik kepada peserta yang mengikuti pelatihan dan itu tentu sangat bermanfaat.
Tentu sangat berbeda dengan menggunakan sistem lain, kalau konvensional hanya dengan media tanah.
Sedangkan hidroponik menggunakan air dan nutrisi tanaman serta penunjangnya, kelebihannya adalah lebih praktis, hemat lahan, umur panen lebih cepat, tanaman lebih segar dan bebas pestisida,” terang Wayan.
Ia berharap, seluruh peserta dapat menjalankan sistemnya dengan baik sehingga diperoleh produksi yang dapat dijadikan penghasilan tambahan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat tani.
“Dalam hal ini kami akan terus mengawal masyarakat baik pengecekan langsung di lapangan juga saling berkoordinasi agar hasil yang di raih maksimal,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
CSR Section Head Indocement Tarjun, H Nor Imansyah di Kotabaru, Rabu (26/6), menuturkan, petani di desa binaan, khususnya yang mengikuti pelatihan diharapkan bisa menjadi pelopor atau contoh dalam budidaya pertanian dengan metode hidroponik yang memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang tidak luas, namun dengan hasil produksi yang baik.
"Target yang kami harapkan dari pelatihan itu tentu ada nilai ekonomis yang dapat diraih dalam upaya peningkatan produksi pertanian," katanya.
Imansyah juga berharap petani mampu melahirkan unit-unit kecil Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang pertanian yang tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di 10 desa binaan perusahaan.
"Mudah-mudahan apa yang diberikan dapat diterima hasilnya sesuai harapan,” tuturnya.
Petani Desa Tegalrejo, Lailatul Mahianur mengatakan, masyarakat memilih model bertani dengan sistem hidroponik karena relatif mudah dan tidak menggunakan lahan yang luas sehingga dinilai sangat bisa dikembangkan.
"Sebelumnya kami dilatih oleh Indocement untuk mengembangkan ilmu dari pelatihan yang diberikan dan hasilnya sangat membantu pendapatan, pastinya dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang ada," kata Mahianur dalam siaran pers.
Menjadi harapannya, terkhusus kepada perusahaan dalam menggelar pelatihan serupa berkelanjutan karena jelas manfaat yang diterima oleh masyarakat tani sangat baik sekali dalam peningkatan perekonomian.
"Mudah-mudahan kami bisa menjadi petani yang baik dan mampu menularkan ilmu yang didapat kepada masyarakat lainnya," harapnya.
Terimakasih kepada Indocement, semoga ke depannya akan terus melaksanakan program-program yang baru bagi masyarakat sebagai wujud dalam peningkatan sumber daya manusia untuk peningkatan taraf ekonomi,” harapnya.
Kepala Desa Tegalrejo, Afifudin menambahkan, pihaknya sangat apresiasi kepada perusahaan yang memberikan pelatihan kepada warganya sehingga mengetahui bagaimana cara dan mengembangkan sistem pertanian hidroponik.
"Kami berharap kepada petani untuk lebih bisa berinovasi, giat berusaha serta kreatif agar pelatihan yang diberikan perusahaan bisa dikembangkan dan dipahami dengan baik," ujarnya.
Instruktur pelatihan dari Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M), I Wayan Kedep Sudhiarta menjelaskan bahwa, banyak hal yang diberikan dari pengetahuan sistem hidroponik kepada peserta yang mengikuti pelatihan dan itu tentu sangat bermanfaat.
Tentu sangat berbeda dengan menggunakan sistem lain, kalau konvensional hanya dengan media tanah.
Sedangkan hidroponik menggunakan air dan nutrisi tanaman serta penunjangnya, kelebihannya adalah lebih praktis, hemat lahan, umur panen lebih cepat, tanaman lebih segar dan bebas pestisida,” terang Wayan.
Ia berharap, seluruh peserta dapat menjalankan sistemnya dengan baik sehingga diperoleh produksi yang dapat dijadikan penghasilan tambahan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat tani.
“Dalam hal ini kami akan terus mengawal masyarakat baik pengecekan langsung di lapangan juga saling berkoordinasi agar hasil yang di raih maksimal,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019