Sejumlah elemen kemasyarakatan atau kepemudaan yang mengatasnamakan anti kerusuhan berunjukrasa di DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) menginginkan negeri ini, terutama provinsinya agar tetap kondusif.

"Kami inginkan negara dan bangsa Indonesia, tidak terkecuali Kalsel agar tetap kondusif pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemilihan presiden (Pilpres)," ujar pengunjukrasa tersebut di Banjarmasin,Rabu.

"Kita harus menerima putusan MK tersebut siapapun pemenang Pilpres, apakah pasangan 01 atau 02, jangan sampai menimbulkan kerusuhan," lanjut pengunjukrasa yang ditemui Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Supian HK SH.

Unjuk rasa sejumlah elemen organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel tersebut salah satu upaya mengntisipasi kerusuhan pascaputusan MK tentang Pilpres nanti.

Sementara Supian HK yang juga Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel menanggapi positif atas tuntutan pengunjukrasa yang mengatasnamakan anti kerusuhan tersebut.

Pasalnya, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara ( HSU), Balangan, Kabupaten Tabalong itu, kalau keadaan tidak kondusif atau terjadi kerusuhan akan merugikan semua pihak.

"Oleh sebab itu, kita juga berharap pascaputusan MK tentang Pilpres keadaan negara dan bangsa Indonesia tetap kondusif," lanjut wakil rakyat asal HSU yang mendapat gelar kehormatan doktor HC tersebut.

Pengunjukrasa yang melibatkan mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel tersebut membawa sejumlah spanduk bertuliskan antara lain "jangan bacakut papadaan" (sebuah ungkapan bahasa daerah Banjar yang pengertiannya jangan bertengkar antarsesama).
 

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019