Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua DPRD Kalimantan Selatan Nasib Alamsyah meminta Satuan Tugas (Satgas) Bahan Bakar Minyak (BBM) provinsinya agar proaktif kembali dalam melakukan pengawasan dan penertiban penyaluran BBM, terutama yang bersubsidi.

"Tanpa pengawasan yang ketat serta penertiban yang disertai penindakan, berapapun jatah BBM untuk Kalsel, mungkin tak akan mencukupi," tandasnya di Banjarmasin, Kamis, berkaitan kabar penambahan kouta BBM buat provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut.

Begitu pula tanpa proaktif Satgas BBM, kemungkinan penyimpangan peruntukan BBM bersubsidi, baik jenis premium maupun solar, yang penyalurannya lewat Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), cukup besar, lanjutnya saat berada di ruang kerjanya.

Satgas BBM Kalsel tersebut, bukan cuma dari instansi terkait jajaran pemerintah provinsi (Pemprov), tapi juga melibatkan unsur keamanan dan kepolisian, serta Pertamina.

Menurut kolonel infantri purnawirawan itu, sejak pertemuan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah serta pejabat instansi terkait beberapa waktu lalu, Satgas BBM provinsi tampaknya belum proaktif dan lebih greget.

"Karenanya antrean panjang kendaraan bermotor yang mau mendapatkan BBM bersubsidi pada sejumlah SPBU di `Bumi Perjuangan Pangeran Antasari` Kalsel hingga saat ini masih terjadi, yang juga diwarnai para pelangsir terselubung," ujar politisi senior Partai Golkar tersebut.

Mengenai kabar rencana penambahan kuota BBM Kalsel, mantan Komandan Korem Bone, Sulawesi Selatan itu menyambut gembira, seraya berharap, rencana penambahan tersebut betul-betul menjadi kenyataan, walau belum mencukupi kebutuhan riil.

"Oleh karena itu pula, kita berharap, agar pemerintah menambah lagi kuota BBM Kalsel, sesuai kebutuhan riil, seiring makin bertambah pengguna BBM tersebut," pintanya.

Sementara informasi dari wakil rakyat di Senayan asal Kalsel, mengungkapkan, pemerintah akan menabah kuota BBM untuk daerah pemilihannya sebanyak 6,05 persen dari kuota akhir 947.518 kilo liter (kl) atau menjadi 1.006.742 KL.

"Kita berharap pula, seiring informasi rencana penambahan kuota BBM Kalsel, kepanikan atau kekhawatiran warga bisa berkurang, yang pada gilirannya mengurangi antrean panjang kendaraan bermotor di SPBU," demikian Nasib Alamsyah. 

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013