Oleh: Ulul Maskuriah

Barabai, (Antaranews Kalsel) - Petani di daerah Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan kini mulai meninggalkan pola ladang berpindah atau sudah dengan sistem pertanian menetapdan mulai mengembangkan sistem pertanian menetap.


Hal tersebut dibuktikan dengan adanya panen perdana pertanian di lahan tetap desa Atiran, Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Rabu.

"Ini membuktikan bahwa kini mereka mulai meninggalkan sistem pertanian dengan ladang berpindah dan mulai mengembangkan sistem pertanian menetap," kata Bupati Hulu Sungai Tengah Harun Nurasid yang hadir dalam panen perdana tersebut.

Ia menyambut gembira perubahan sistem pertanian yang dilakukan oleh warga Pegunungan Meratus tersebut.

"Panen ini merupakan yang pertama dengan menggunakan sistem lahan tetap, sebelumnya masyarakat di daerah itu melakukan kegiatan bertani dengan sistem nomaden atau berpindah-pindah," katanya.

Menurut Bupati, didampingi Ketua TP PKK HST Tintainah Harun Nurasid, dengan adanya panen pada lahan tetap seluas tiga hektar tersebut, dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani di daerah Pegunungan Meratus.

Selain itu, diharapkan upaya tersebut bisa dicontoh oleh petani lainnya, yang sebagian masih melaksanakan sistem pertanian dengan ladang berpindah.

"Saya amat menghargai usaha kelompok tani Andalan yang sudah berusaha untuk memajukan pertanian didaerah ini, tentunya petani-petani lain didaerah pegunungan meratus bisa meniru apa yang sudah dilakukan oleh kelompok tani ini," katanya.

Bupati berjanji untuk memberikan dukungan dan bantuan dalam mengembangkan lahan tetap di daerah pegunungan tersebut.

"Silahkan kepada para petani untuk menceritakan apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan lahan tetap ini, nanti secara bertahap akan kita usahakan bersama Dinas Pertanian," katanya.

Hal tersebut, tambah dia, juga berlaku bagi pengembangan peternakan dan sektor kehutanan, sebagai upaya pelestarian alam.

Ketua Kontak Tani Andalan (KTNA) Batang Alai Timur, Kosim mengatakan meskipun sederhana, lahan tetap ini diharapkan dapat menjadi satu langkah awal untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan bagi warga HST.

"Kami berterima kasih kepada Bupati yang sudah mendukung pengembangan lahan sederhana ini, kami ingin terus bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun kesejahteraan petani," katanya.

Bupati beserta rombongan juga mengunjungi penangkaran ikan Gurami serta lahan perkebunan Karet dan pohon meranti yang dibudidayakan oleh KTNA Batang Alai Timur dengan pola sistem tanam silang.

  Selama ini, sistem pertanian ladang berpindah yang dilakukan dengan jalan membakar lahan pada saat membuka lahan, selalu dituding sebagai salah satu penyebab terjadinya musibah kebakaran lahan dan terjadinya kabut asap di Kalsel.   

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013