Sedikitnya 900 hektare lahan pertanian dan sawah milik warga Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, ikut terendam akibat banjir yang terjadi di daerah itu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki ketika ditemui, Selasa mengatakan dari pendataan yang dilakukan luas tanaman padi yang terdampak banjir
sekitar 600 hektare di Desa Sebakung Jaya dan sekisar 300 hektera di Desa Sri Raharja.
Namun kondisi tanaman padi yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Babulu itu masih bisa dipanen.
"Melihat kondisi tanaman padi di sawah milik warga yang terendam banjir, tidak terlalu parah sehingga masih bisa dipanen," jelasnya.
Apabila tanaman padi terendam air dalam waktu yang cukup lama lanjut Bambang Marjuki, bisa mengakibatkan bulir padi busuk atau berkecambah.
Selain itu rendaman air terhadap tanaman padi dalam durasi lama juga berisiko menjadikan padi tidak berisi optimal atau bernas.
Bambang Marjuki berharap banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Babulu tersebut tidak mengurangi kualitas padi yang ditanam masyarakat.
"Semoga saja banjir di Kecamatan Babulu itu tidak mengurangi kualitas padi masyarakat, dan dapat dipanen maksimal," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki ketika ditemui, Selasa mengatakan dari pendataan yang dilakukan luas tanaman padi yang terdampak banjir
sekitar 600 hektare di Desa Sebakung Jaya dan sekisar 300 hektera di Desa Sri Raharja.
Namun kondisi tanaman padi yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Babulu itu masih bisa dipanen.
"Melihat kondisi tanaman padi di sawah milik warga yang terendam banjir, tidak terlalu parah sehingga masih bisa dipanen," jelasnya.
Apabila tanaman padi terendam air dalam waktu yang cukup lama lanjut Bambang Marjuki, bisa mengakibatkan bulir padi busuk atau berkecambah.
Selain itu rendaman air terhadap tanaman padi dalam durasi lama juga berisiko menjadikan padi tidak berisi optimal atau bernas.
Bambang Marjuki berharap banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Babulu tersebut tidak mengurangi kualitas padi yang ditanam masyarakat.
"Semoga saja banjir di Kecamatan Babulu itu tidak mengurangi kualitas padi masyarakat, dan dapat dipanen maksimal," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019