Oleh Imam Hanafi



Kotabaru, 22/3 (Antara Kalsel) - Kalangan DPRD Kotabaru, Kalimantan Selatan, meminta kepada aparat penegak hukum Kepolisian untuk menindak tegas para oknum yang sengaja menimbun bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Komisi II DPRD Kotabaru H Faruk Syahdan SH, di Kotabaru, Kamis, mengatakan, kepada penegak hukum untuk menindak tegas bagi siapa saja yang terbukti melakukan penimbunan.

"Tangkap saja oknum tersebut," tandasnya.

Ia menduga, kelangkaan bahan bakar minyak yang terjadi di Kotabaru akhir-akhir ini, disebabkan adanya pejualaan BBM subsidi ke industri.

"Salah satu penyebab kelangkaan BBM dan persediaan BBM di sejumlah SPBU, diduga akibat praktik penjualan BBM bersubsidi ke pihak industri yang dilakukan sejumlah oknum," ujarnya.

Faruq menduga, kelangkaan BBM memang tidak hanya terjadi di Kotabaru, tetapi praktis di selurah wilayah Kalimantan Selatan.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut dia, polisi harus betul-betul serius dan komitmen dalam mengawasi pendistribusian BBM di setiap SPBU.

Serta memberantas upaya-upaya penyelundupan BBM subsidi ke industri yang dilakukan oknum tertentu.

Selain itu, kata dia, warga harus bisa berhemat dalam memakai BBM, sehingga dengan demikian kelangkaan BBM bisa diminimalisir.

Sebelumnya, Kepala Polres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Rosyanto Yudha, menjelaskan, sudah menurunkan petugas pada setiap SPBU yang ada di Kotabaru.

Dia mengatakan apabila ada kendaraan roda dua dan roda empat yang ketahuan berulang-kali membeli BBM, akan ditindak tegas karena terindikasi sebagai pelaku penimbun BBM.

Polisi juga akan menindak siapa saja yang ketahuan berbuat curang di setiap SPBU.

Akibat ulah para penimbun BBM, katanya, harga BBM di beberapa daerah mengalami kenaikan yang signifikan.

"Kasihan masyarakat yang ada di daerah pelosok dengan naiknya harga BBM," katanya.

Antrean panjang kendaraan baik roda dua maupun empat terjadi di setiap SPBU sejak beberapa minggu belakangan ini.

"Ini bukan saja telah membuat keresahan di kalangan masyarakat, namun juga telah menimbulkan kemacetan lalu lintas," katanya.

Dia mengharapkan dengan adanya petugas di lapangan mereka bisa mengatur para pembeli BBM di SPBU.

Selain itu, katanya, pihaknya mengerahkan petugas bukan untuk mengatur saja, akan tetapi untuk pengamanan dan penindakan kendaraan yang mengantre berulang kali di setiap SPBU, baik untuk membeli premium maupun solar. ***32***

Biqwanto

(T.I022/B/B012/B012) 21-03-2013 19:50:50

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013