Oleh Hasan Zainuddin

Martapura, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan bertekad melestarikan aneka budaya Suku Banjar agar budaya tersebut kian dikenal.


"Kabupaten Banjar kaya akan budaya, bahkan seni kebudayaan Suku Banjar, karena itu pemerintah setempat melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga bertekad kebudayaan dan kesenian banjar tersebut dilestarikan," kata Bupati Banjar, Sultan Khairul Saleh, Selasa.

Bupati Banjar mengatakan hal tersebut saat pembukaan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kehidupan Budaya Banjar Tahun 2013 pada, di Martapura ibukota Kabupaten Banjar.

Sultan Khairul Saleh mengingatkan, semakin derasnya arus informasi yang masuk ke tanah air, tidak terkecuali di Kabupaten Banjar jika tidak diimbangi dengan kekuatan untuk memfilter diri, maka tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan budaya luar diterima sebagai gaya hidup modern yang dapat menggeser nilai-nilai budaya yang telah mengakar dan menjadi nilai-nilai positif dalam kehidupan masyarakat Banjar.

Ia juga mengamati, Belakangan ini ikatan kekerabatan mulai longgar dibanding dengan masa yang lalu, orientasi kehidupan kekerabatan lebih mengarah kepada intelektual dan keagamaan.

Emosi keagamaan masih jelas tampak pada kehidupan seluruh suku bangsa yang berada di Kalimantan Selatan.

Orang Suku Banjar mengembangkan sistem budaya, sistem sosial, dan material budaya yang berkaitan dengan relegi, melalui berbagai proses adaptasi, akulturasi, dan asimilasi.

Sehingga tampak terjadinya pembauran dalam aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan Islam, terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan tradisi dan ketuhanan (Tauhid).

Ketua Panitia Diklat Kehidupan Budaya Banjar tahun 2013 H Abdul Gani Fauzi melaporkan, tujuan diselenggarakannya Diklat tersebut adalah untuk melestarikan dan mengembangkan Budaya Banjar, serta menjaganya agar tetap ada dan lestari sehingga generasi muda Banjar kedepan dapat mengetahui tentang budaya Banjar tersebut.

Peserta yang mengikuti Diklat tentang kehidupan budaya Banjar adalah para tenaga pendidik dari tingkat SD, SLTP, SLTA sederajat se Kabupaten Banjar serta balai arkeologi Banjar yang berjumlah 50 orang.

Narasumber bersal dari budayawan provinsi Kalimantan Selatan yakni Datuk Cendikia Hikmadiraja Taufik Arbain, dari Fisip Unlam Banjarmasin, Datuk Pemangku Adat Syarifuddin R dari Dewan Kerajinan Daerah, Muklis Maman dari Taman Budaya Banjarmasin, serta Tajudin Nor Gani seniman Kal-Sel.

  Dengan materi Diklat Sosial Budaya Banjar, Kearipan Budaya Banjar, Seni Pertunjukan Budaya Banjar dan Sastra Banjar.    

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013