Oleh Hasan Zainuddin

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pembangunan "flyover" (jalan layang) di Jalan A Yani, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengancam terhentinya aliran air bersih sekitar 40 ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.


Pelayanan air bersih ke pelanggan dikhawatirkan terganggu apabila pipa besar untuk distribusi air PDAM berdiameter 800 mm itu bocor karena pipa itu terletak di bawah proyek pembanguan jalan layang tersebut, kata Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Muslih, Selasa.

"Apabila pipa tersebut terkena proyek lalu bocor maka ribuan pelanggan akan terganggu," kataya.

Muslih mengaku bingung karena hingga kini belum ada kejelasan dan jaminan dari pelaksana proyek terkait pengamannan terhadap keberdaaan pipa primer jaringan air bersih itu.

"Padahal pipa besar tersebut memberikan layanan air bersih wilayah kawasan Banjarmasin Selatan dan Timur, seperti Kelayanan, Rumah Sakit Ulin, Duta Mall, Rumah Sakit Sari Mulya, serta sejumlah hotel," katanya.

Pipa tersebut persis berada di bawah proyek, jika memang tetap ditindih tiang pancang pembangunan flyover tak menutup kemungkinan pipa akan pecah.

Tetapi hingga kini belum ada kesepakatan antara pihak pengelola proyek flyover dengan PDAM atas pemindahan pipa tersebut, dan pemindahan itu membutuhkan dana Rp15 miliar.

"Kami sudah berupaya tetapi karena belum ada titik terang bantuan pemindahan pipa PDAM yang jaraknya 17 cm dari tiang flyover itu," kata Muslih.

Dengan tidak adanya kesepakatan tersebut, akhirnya masalah tersebut dilaporkan PDAM kepada Wali Kota Banjarmasin, selaku pemilik perusahaan air minum itu, kata Muslih.

  Kemudian masalah itu pun akan disampaikan kepada Gubernur Kalsel untuk meminta bantuan dengan pemindahan pipa sebelum pelaksanaan proyek tersebut.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013