Empat orang pekerja di Sampit,  Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tersetrum listrik bertegangan tinggi saat memindahkan baliho, satu orang di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Balihonya menyentuh kabel listrik yang ada di atasnya. Satu orang meninggal dunia, sedangkan tiga orang lainnya dirawat intensif di RSUD dr Murjani," kata Kapolsek Ketapang AKP I Kadek Dwi Yoga Sidhimantra di lokasi kejadian di Sampit, Rabu.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di samping Depo Sampah Mini Sehati 02 Jalan Sampurna Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Saat itu empat pekerja, yaitu Rusdiansyah, Marsain, Mardiansyah dan Sawijo hendak memindahkan baliho yang ada di sisi barat depo sampah. Baliho itu berisi pengumuman tentang aturan membuang sampah di depo sampah tersebut.

Posisi baliho dianggap menghalangi pos penjagaan depo, sehingga baliho akan dipindah ke sisi timur depo. Keempat pekerja ini ditugaskan perusahaan mereka untuk memindah baliho berukuran sekitar 1,5x2 meter tersebut.

Saat mengangkat dan hendak memindahkannya, keempat pekerja tidak menyadari bagian atas baliho dengan rangka besi itu menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi yang ada di atasnya. Seketika aliran listrik menjalar ke tubuh mereka sehingga mengakibatkan mereka terpental.

Kejadian itu membuat kaget warga setempat dan langsung memberi pertolongan dengan hati-hati karena khawatir masih ada aliran listrik. Keempat korban langsung dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit, namun satu orang di antaranya yaitu Rusdiansyah meninggal dunia.

"Korban meninggal sudah dibawa keluarganya, sedangkan tiga korban lainnya masih dirawat di rumah sakit. Mudah-mudahan bisa diselamatkan," katnya.

Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat setempat dan warga yang melintas. Mereka berharap kejadian itu juga menjadi perhatian semua pihak terkait karena keberadaan kabel listrik bertegangan tinggi sangat membahayakan.

Sementara itu, polisi sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian. Sejumlah saksi juga sedang dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.

Pewarta: Kasriadi/Norjani

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019