Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan terus beruapaya mengantisipasi terjadinya penambahan jumlah penderita penyakit malaria menyusul tingginya curah hujan beberapa bulan terakhir.


Antisipasi dilakukan dengan cara penyemprotan diding rumah-rumah penduduk dengan cairan pembasmi malaria dan membagikan kelambu secara gratis kepada masyarakata disejumlah desa yang dianggap menjadi kawasan endemis penyakit tersebut.

"Ini gencar kami lalukan karena di 2012 jumlah penderita malaria telah mencapai 3.151. Jumlah ini sudah masuk ambang batas merah yang artinya indeks parasit insidenya melebihi 1/1000 jumlah penduduk," kata Kepala Dinas Kesehatan Tanbu, Ambosaka, melalui Kasi penanggulangan dan pencegahan peyaki menular, Nurliana di Batulicin, Selasa.

Namun demikian, katanya, jumlah penderita malaria tahun ini di Tanah Bumbu sudah mulai berkurang. Hanya saja penyebaranya kini semakin meluas karena dipicu oleh ekspansi atau perpindahan jumlah penduduk ke daerah yang lain.

Maraknya usaha pertambangan dan banyaknya lokasi perkebunan dianggap menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan menculnya penyakit malaria di daerah tersebut.

Tidak sedikit kubangan tanah bekas-bekas galian tambang justru menjadi sarang nyamuk penyebab malaria pasca terjadi turun hujan.

Luas jangkauan penyebaran penderita malaria diharapakan semakin berkurang seiring berlangsungnya sosialisasi pola hidup bersih yang dilakukan pada masyarakat.

Sesuai data 2012 ada lima kecamatan di Kabupaten Tanbu yang termasuk daerah endemis penyakit malaria.

Daerah tersebut antara lain Kecamatan Kusan Hulu, Mantewe, Karang Bintang, Simpang Empat, dan Kecamatan Satui yang 57 desa di dalamnya masuk kategori merah atau paling banyak terdapat penderita malarianya./Yanto 

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013