Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Haris mengajak masyarakat Kalimantan Selatan untuk membayar zakat melalui Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas).
Menurut Sekda di Banjarbaru Rabu, melalui Baznas diharapkan zakat yang disalurkan akan lebih terorganisasi dengan baik, sehingga manfaatnya akan lebih maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan warga kurang mampu.
Pernyataan Sekda tersebut, sekaligus menyampaikan pesan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, agar masyarakat membayar zakat, infaq, atau shadaqah melalui Baznas.
Sekda juga mengapresiasi penerimaan zakat, infak dan sedekah (ZIS) Baznas Kalsel dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Baznas Kalsel, yang melakukan penerimaan zakat dengan mendatangi para wajib zakat, terutama di kalangan ASN Pemprov Kalsel," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Haris, juga membayarkan zakat pribadinya ke Baznas yang diikuti Kepala SKPD Lingkup Pemprov Kalsel, pejabat struktural, dan ASN.
Selain itu, Kapolda Kalsel dan perwakilan Komisaris Bank Kalsel juga menyalurkan zakat pribadinya kepada Baznas.
Ketua Baznas Kalsel, HG P Rusdi Effendi AR mengatakan, pada 2015 pengumpulan zakat hingga Rp850 juta, di 2016 zakat yang diterima naik menjadi Rp1,1 miliar, dan di 2017 menjadi Rp2,8 miliar.
Pada 2018, tambah dia, pengumpulan zakat kembali naik cukup signifikan yaitu mencapai Rp4,3 miliar.
"Untuk Tahun 2019 Ini Baznas menargetkan penerimaan sebesar Rp6 miliar. Saat ini hingga Mei sudah terkumpul Rp4,6 miliar atau sudah 77,78 persen dari target 2019 ini,"katanya.
Penyerapannya atau pendistribusian zakat pada 2018, tambah dia, sebesar Rp4,2 miliar atau sebesar Rp 96,75 persen.
Hasil dari pengumpulan zakat di 2019 ini akan disalurkan sesuai program kerja atau rencana kerja 2019.
Di antaranya, pertama program ekonomi Kalsel Sejahtera, Program Kesehatan atau Kalsel sehat, Program Pendidikan atau Kalsel cerdas, Program Dakwah atau Advokasi Kalsel Religius, Program Kemanusiaan atau Kalsel Peduli.
"Harapan kami program yang sudah berjalan maupun yang belum dilaksanakan, dapat maksimal kedepannya," katanya.
Ditambahkan Rusdi, ke depan penerimaan zakat diharapkan terus melalui berbagai potensi yang ada, terlebih penghimpunan zakat, infaq dan sedekah, dari Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui UPZ-UPZ yang terbentuk.
"Saat ini sudah ada 26 UPZ yang sudah terbentuk, sehingga masih ada 14 SKPD lagi yang belum membentuk UPZ, itupun masih belum maksimal pengumpulannya.Mudah-mudahan dalam tahun ini semua SKPD sudah dapat membentuk UPZ nya masing-masing," harap Rusdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Menurut Sekda di Banjarbaru Rabu, melalui Baznas diharapkan zakat yang disalurkan akan lebih terorganisasi dengan baik, sehingga manfaatnya akan lebih maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan warga kurang mampu.
Pernyataan Sekda tersebut, sekaligus menyampaikan pesan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, agar masyarakat membayar zakat, infaq, atau shadaqah melalui Baznas.
Sekda juga mengapresiasi penerimaan zakat, infak dan sedekah (ZIS) Baznas Kalsel dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Baznas Kalsel, yang melakukan penerimaan zakat dengan mendatangi para wajib zakat, terutama di kalangan ASN Pemprov Kalsel," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Haris, juga membayarkan zakat pribadinya ke Baznas yang diikuti Kepala SKPD Lingkup Pemprov Kalsel, pejabat struktural, dan ASN.
Selain itu, Kapolda Kalsel dan perwakilan Komisaris Bank Kalsel juga menyalurkan zakat pribadinya kepada Baznas.
Ketua Baznas Kalsel, HG P Rusdi Effendi AR mengatakan, pada 2015 pengumpulan zakat hingga Rp850 juta, di 2016 zakat yang diterima naik menjadi Rp1,1 miliar, dan di 2017 menjadi Rp2,8 miliar.
Pada 2018, tambah dia, pengumpulan zakat kembali naik cukup signifikan yaitu mencapai Rp4,3 miliar.
"Untuk Tahun 2019 Ini Baznas menargetkan penerimaan sebesar Rp6 miliar. Saat ini hingga Mei sudah terkumpul Rp4,6 miliar atau sudah 77,78 persen dari target 2019 ini,"katanya.
Penyerapannya atau pendistribusian zakat pada 2018, tambah dia, sebesar Rp4,2 miliar atau sebesar Rp 96,75 persen.
Hasil dari pengumpulan zakat di 2019 ini akan disalurkan sesuai program kerja atau rencana kerja 2019.
Di antaranya, pertama program ekonomi Kalsel Sejahtera, Program Kesehatan atau Kalsel sehat, Program Pendidikan atau Kalsel cerdas, Program Dakwah atau Advokasi Kalsel Religius, Program Kemanusiaan atau Kalsel Peduli.
"Harapan kami program yang sudah berjalan maupun yang belum dilaksanakan, dapat maksimal kedepannya," katanya.
Ditambahkan Rusdi, ke depan penerimaan zakat diharapkan terus melalui berbagai potensi yang ada, terlebih penghimpunan zakat, infaq dan sedekah, dari Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui UPZ-UPZ yang terbentuk.
"Saat ini sudah ada 26 UPZ yang sudah terbentuk, sehingga masih ada 14 SKPD lagi yang belum membentuk UPZ, itupun masih belum maksimal pengumpulannya.Mudah-mudahan dalam tahun ini semua SKPD sudah dapat membentuk UPZ nya masing-masing," harap Rusdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019