Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, masuk dalam kategori endimis malaria, kata Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Cipta Waspada.
"Dalam beberapa tahun ini, kawasan Pulau Laut rawan penyebaran penyakit malaria," katanya, di Kotabaru, Selasa.
Malaria merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium, penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.
Kemudian di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati selanjutnya menginfeksi sel darah merah.
"Untuk Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian," jelasnya.
Awalnya, ujar Cipta, penyebaran endemis malaria di wilayah tersebut sekitar lima persen atau dalam status merah atau berbahaya.
"Seiring kerja keras yang dilakukan pemerintah daerah melalui dinas Kesehatan, terhitung Desember 2012 angka tersebut turun menjadi 4,8 persen," ungkapnya.
Meskipun nilai angka untuk penyebaran endemis malaria turun, tetapi belum bisa dinyatakan aman.
Karena masih ada beberapa daerah yang masih positif terkena sebaran virus ini, yaitu Serongga Kelumpang Hilir, Marabatuan Kecamatan Pulau Sembilan dan Bungkukan Kelumpang Barat.
Cipta menambahkan, pihaknya sudah melakukan upaya penyelamatan terhadap masyarakat yang terinfeksi maupun yang belum.
"Langkah yang sudah kami tempuh yakni, memberikan penyuluhan program On the Job Training (OJT) kepada para tenaga medis di lapangan dan pembagian kelambu kepada warga," paparnya.
Ia berharap, tahun depan penurunan indeks secara persentasi bisa terus terlaksana dengan berbagai upaya dan usaha yang baik dari pemerintah daerah.
"Sedangkan, penurunan endemis malaria dari angka lima persen menjadi 4,8 persen itu merupakan capaian yang lumayan baik," pungkasnya.
C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
"Dalam beberapa tahun ini, kawasan Pulau Laut rawan penyebaran penyakit malaria," katanya, di Kotabaru, Selasa.
Malaria merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium, penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.
Kemudian di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati selanjutnya menginfeksi sel darah merah.
"Untuk Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian," jelasnya.
Awalnya, ujar Cipta, penyebaran endemis malaria di wilayah tersebut sekitar lima persen atau dalam status merah atau berbahaya.
"Seiring kerja keras yang dilakukan pemerintah daerah melalui dinas Kesehatan, terhitung Desember 2012 angka tersebut turun menjadi 4,8 persen," ungkapnya.
Meskipun nilai angka untuk penyebaran endemis malaria turun, tetapi belum bisa dinyatakan aman.
Karena masih ada beberapa daerah yang masih positif terkena sebaran virus ini, yaitu Serongga Kelumpang Hilir, Marabatuan Kecamatan Pulau Sembilan dan Bungkukan Kelumpang Barat.
Cipta menambahkan, pihaknya sudah melakukan upaya penyelamatan terhadap masyarakat yang terinfeksi maupun yang belum.
"Langkah yang sudah kami tempuh yakni, memberikan penyuluhan program On the Job Training (OJT) kepada para tenaga medis di lapangan dan pembagian kelambu kepada warga," paparnya.
Ia berharap, tahun depan penurunan indeks secara persentasi bisa terus terlaksana dengan berbagai upaya dan usaha yang baik dari pemerintah daerah.
"Sedangkan, penurunan endemis malaria dari angka lima persen menjadi 4,8 persen itu merupakan capaian yang lumayan baik," pungkasnya.
C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013