Seorang jurnalis dari Remaja Masjid Jogokariyan Yogyakarta bernama Muhammad Said Hasnan (31) diduga hilang saat kericuhan aksi massa 22 Mei.
Teman korban, Rizki, mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta, Jumat petang untuk mengecek kemungkinan korban dirawat di sana.
Menurut Rizki, temannya itu meliput aksi massa di depan Bawaslu pada Rabu (22/5) dan sebelumnya masih sempat mengabari keluarga. Kontak korban mulai tidak aktif pada Kamis (23/5) malam.
"Dia ndak ikut aksinya, cuma meliput. Kemarin katanya ketika meliput ada yang tertangkap, dia mungkin di sekitar situ ikut tertangkap juga," kata Rizki.
Rizki mengaku bahwa dia dan keluarga korban tiba di Jakarta dari Yogyakarta, untuk kemudian mencari di Polda, Mako Brimob, dan beberapa rumah sakit rujukan lainnya, seperti RS PELNI dan RS Budi Kemuliaan.
Selain itu, mereka juga turut mencari di polsek-polsek di Jakarta dengan meminta bantuan dari lembaga hukum sebuah organisasi.
"Kemarin juga sudah minta bantuan dari Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah, juga baru nyari belum bisa ketemu," ungkapnya.
Disayangkan, ketika mengecek daftar di papan pengumuman RSUD Tarakan, Rizki juga tidak menemukan nama yang dicari.
Setelahnya, Rizki mengaku akan melanjutkan pencarian di RS dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Teman korban, Rizki, mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta, Jumat petang untuk mengecek kemungkinan korban dirawat di sana.
Menurut Rizki, temannya itu meliput aksi massa di depan Bawaslu pada Rabu (22/5) dan sebelumnya masih sempat mengabari keluarga. Kontak korban mulai tidak aktif pada Kamis (23/5) malam.
"Dia ndak ikut aksinya, cuma meliput. Kemarin katanya ketika meliput ada yang tertangkap, dia mungkin di sekitar situ ikut tertangkap juga," kata Rizki.
Rizki mengaku bahwa dia dan keluarga korban tiba di Jakarta dari Yogyakarta, untuk kemudian mencari di Polda, Mako Brimob, dan beberapa rumah sakit rujukan lainnya, seperti RS PELNI dan RS Budi Kemuliaan.
Selain itu, mereka juga turut mencari di polsek-polsek di Jakarta dengan meminta bantuan dari lembaga hukum sebuah organisasi.
"Kemarin juga sudah minta bantuan dari Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah, juga baru nyari belum bisa ketemu," ungkapnya.
Disayangkan, ketika mengecek daftar di papan pengumuman RSUD Tarakan, Rizki juga tidak menemukan nama yang dicari.
Setelahnya, Rizki mengaku akan melanjutkan pencarian di RS dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019