Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan mengembangkan bank sampah di permukiman untuk menanggulangi produksi sampah yang terus meningkat, dan belum mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat.

Wakil Bupati Kotabaru Rudy Suryana di Kotabaru, Senin, mengatakan bank sampah ini cukup baik untuk dikembangkan, karena selama ini sampah belum memberikan nilai tambah bagi masyarakat secara umum.

"Dengan bank sampah, sampah bisa diolah untuk mendatangkan uang bagi warga," ujarnya.

Dulu, ujar Rudy, sampah dianggap musuh, namun akhir-akhir ini sampah justru dapat memberikan dinilai tambah dan keberkahan bagi yang mau mengolahnya.

Hal itu terjadi ketika dikembangkannya program bank sampah.

Di mana sampah dikumpulkan, dan dipisahkan antara sampah organik dan anorganik, untuk diolah menjadi kompos dan bahan baku barang yang lainnya.

"Saya senang sekali bila program bank sampah ini bisa dikembangkan di Kotabaru," harapnya.

Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Kotabaru, agar membiasakan diri berperilaku hidup bersih, dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat dan menjadikan sampah sebagai barang yang memiliki nilai ekonomis.

Nilai ekonomisnya, lanjut Wakil Bupati, karena bank sampah bisa memberikan tambahan penghasilan bagi anggota atau nasabahnya.

Selain itu, lingkungan mereka juga terjaga kebersihannya.

Keberadaan bank sampah dinilai penting karena tumpukan sampah rumah tangga bisa dikelola di lokasi tersebut.

Karena setiap yang bernilai bisa dijual langsung, sementara sampah organik akan dibuat pupuk kompos yang kemudian di paking untuk kemudian dijual.

"Daripada membuang sampah tidak jadi apa-apa, lebih baik dikumpulkan di bank sampah," ungkapnya.

Ia berharap kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kotabaru, agar secepatnya program bank sampah ini bisa dikembangkan.

Sebelumnya, Menteri Negara Lingkungan Hidup (MenLH) yang diwakili Deputi IV Bidang Pengelolaan B3 dan Sampah, Masnellyarti Hilman, telah meresmikan pemakaian 30 buah lokasi bank sampah di Kota Banjarmasin (13/11/2012).

Pendirian bank sampah di banyak lokasi di tanah air memberikan dampak ganda.

Disatu sisi bank sampah akan menjadi solusi persampahan di Indonesia yang belakangan menjadi sebuah persoalan, di sisi lain bank sampah akan memberikan dampak ekonomi masyarakat.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Banjarmasin, Drs Hamdi menyebutkan sudah terdapat 30 bank sampah di Banjarmasin, dari kegiatan tersebut sudah menghasilkan nilai uang Rp30 juta per bulan.

Menurutnya, bank-bank sampah ini perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah dalam hal ini MenlH karena dinilai eksistensinya cukup besar membantu penanggulangan sampah.

Sebab dengan berdiri banyak bank sampah ini, berarti kesadaran masyarakat sudah sangat tinggi terhadap kebersihan lingkungan, dan ini akan terus didorong agar terus bermunculan bank sampah-bank sampah lainnya, terang Hamdi.

Oleh karena itu BLHD Banjarmasin mentargetkan dalam waktu dekat sedikitnya terdapat 250 lokasi bank sampah tersebut.

Kegiatan MenLH yang lainnya akan menghadiri peluncuran Gerakan Banjarmasin Cinta Bersih serta peninjauan lokasi bank sampah yang ada di kawasan Komplek Mahligai yang menjadi vioner bank sampah yang di kota yang berjuluk kawasan seribu sungai tersebut.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan mobil angkutan sampah oleh MenLH terhadap masing-masing kecamatan satu armada mobil pick up sampah.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013