Sawah Jadi Perkebunan Sawit

Sebagian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan akhir-akhir ini mulai merubah areal persawahan yang biasa ditanami padi menjadi lahan perkebunan untuk ditanami kelapa sawit, karena sulitnya memperoleh lahan pegunungan.

Petani di Kelumpang Selata Dasim, Minggu, mengatakan, sejak budidaya tanaman kelapa sawit cukup menjanjikan dalam satu dasawarsa ini, hampir tidak ada lagi lahan pegunungan yang kosong.

"Pegunungan di daerah saya, semuanya sudah jadi lahan kelapa sawit, yang tersisa hanya lahan persawahan saja," jelasnya.

Meski biaya menanam kelapa sawit di lahan persawahan lebih mahal hampir dua kali lipat dari biaya menanam kelapa sawit di pegunungan, Dasim tetap bersemangat menanam sawit di lahan sawah.

Daripada tidak punya kebun sawit, biar mahal biaya tanam, yang penting apabila tanaman sawit sudah mulai menghasilkan tandan buah segar (TBS) modal tanam akan kembali.

Biaya terbesar, kata dia, biaya untuk membuat gundukan atau tumpangan dengan ukuran dua meter persegi, dan biayaa pembuatan saluran air serta galangan untuk mengangkut TBS.

Dasim mengaku, sudah hampir dua hektare sawahnya kini sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit.

Sholeh, petani asal Lamongan itu juga mengaku sudah menanam kelapa sawit di atas lahan persawahan sekitar tiga hektare.

"Sebagian tanaman sawit yang baru berumur sekitar satu tahun sudah mulai berbunga," jelasnya.

Pertumbuhan tanaman kelapa sawit, kata dia, lebih baik di lokasi yang cukup airnya daripada murni di lahan pegunungan yang sulit mendapatkan air.

Biasanya, di lahan pegunungan tanaman kelapa sawit baru berbunga setelah berumur sekitar 2-2,5 tahun.

Seorang PNS di Kotabaru Salim, yang mengaku ingin menanam kelapa sawit sudah hampir satu tahun ini pihaknya belum mendapatkan areal.

"Kami dan keluarga sempat mencari kemana-mana, ternyata masyarakat tidak ada yang jual lahan, semuanya ingin menanam sendiri," katanya.

Bahkan untuk menanam kelapa sawit tersebut, Salim mengaku akan meminjam modal dari Bank, dan pihak bank juga sudah siap memberikan pinjaman bila sewaktu-waktu ada orang jual lahan.

Namun sayang, lahan yang dicari itu belum diperoleh, karena masyarakat kini mulai bersemangat menanam kelapa sawit dengan cara swadaya./C