"Karena layanan air leding macet, kami pun terpaksa membeli dengan harga Rp100 ribu per satu mobil tangki," kata warga Komplek Swadarma Mabuun, Tanti, Rabu.
Menurut dia, warga yang tidak memiliki sumur galian terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Ia berharap layanan PDAM di wilayah ini bisa kembali normal, mengingat tidak semua warga memiliki sumur galian.
Menanggapi keluhan warga itu, Kepala Bidang Teknik PDAM Kabupaten Tabalong Musta`in mengaku macetnya layanan PDAM di Kelurahan Mabuun itu terkait adanya proyek pemasangan pipa distribusi induk sepanjang 3.791 meter.
"Saat ini masih dilakukan pemasangan pipa distribusi induk di Kelurahan Pembataan, Mabuun hingga Maburai guna mendukung pelayanan air bersih di wilayah tersebut," jelas Musta`in,
Ia pun mengaku dari total 16.000 pelanggan PDAM yang tersebar di kabupaten ini belum sepenuhnya bisa menikmati air leding secara optimal, mengingat sumber air baku untuk pelayanan PDAM hanya berasal dari Sungai Tabalong yang debitnya berkurang saat kemarau.
Selain memperbesar pipa distribusi, pihak PDAM setempat juga akan menambah pompa distribusi untuk mempercepat pengiriman air di instalasi pengolahan Belimbing.