Batulicin, (AntaranewsKalsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mengimbau masyarakat di daerah setempat waspada terhadap kebakaran lahan dan hutan.
"Saat musim kemarau saat ini kondisi lahan dan hutan relatif lebih kering sehingga semak belukar dan rerumputan di lahan dan hutan mudah terbakar sehingga harus diwaspadai," kata Kepala BPBD Tanbu Mariani melalui Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Abdul Rahim di Batulicin, Senin.
Ia mengatakan, bagi seluruh masyarakat di Tanah Bumbu terutama yang banyak memiliki kawasan lahan dan hutan yang banyak ditumbuhi semak maupun tanaman lain agar tidak melakukan pembakaran.
Dijelaskan, selain adanya larangan pembakaran lahan dan hutan di musim kemarau masyarakat juga diminta untuk terus waspada dan bisa mengantisipasi melalui upaya pencegahan kebakaran dengan aktif menjaga lahan kosong dan hutan agar tidak terbakar.
"Kawasan lahan dan hutan yang banyak ditumbuhi semak maupun tanaman saat musim kemarau sangat berpotensi terjadi kebakaran, karena kekeringan yang sangat terasa terutama siang hari sehingga rumput dan semak kering mudah terbakar akibat saling bergesekan," katanya.
Musim kemarau 2015 seluas 504 hektare lahan dan hutan di Kabupaten Tanah Bumbu hangus terbakar
Lahan 504 hektare yang terbakar di Kecamatan Simpang Empat seluas 195 hektare, Kecamatan Batulicin seluas 53 hektare, dan Kecamatan Kusan Hilir 34 hektare, Kecamatan Satui 211 hektare dan Kecamatan Karang Bintan seluas 10 hektare.
Ratusan hektare lahan dan hutan yang terbakar pada 2005 agar tidak terulang, pihaknya mengharapkan kepada seluruh masyarakat agar saling mendukung dan ikut berpartisipasi menjaga agar tidak membakar lahan maupun semak belukar.
"Sampai saat ini BPBD Tanah Bumbu dan instansi terkait terus melakukan pengawasan dan memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat untuk mengatisipasi terjadinya kebakaran dengan memberikan sosialisasi terkait larangan membekar lahan dan hudan dimusim kemarau," katanya.
