Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Zulkifli Yadi Noor mengatakan, budidaya kedelai di wilayahnya mengalami peningkatan luas tanam dari 34 hektare pada 2015, menjadi 519 hektare pada 2016.
"Budidaya kedelai di Barito Kuala tergolong baru, sehingga perlu mendapat pengawalan dari Institut Pertanian Bogor," ujar Kadistan dan PH Batola Zulkifli Yadi Noor, di Marabahan, Kamis.
Menurut dia, luas tanam budidaya kedelai di Barito Kuala saat ini tersebar diempat kecamatan yakni, Kecamatan Marabahan, Cerbon, Anjir Pasar, dan Wanaraya.
Dijelaskannya, dalam melakukan budidaya tersebut, masih ada kendala yang dihadapi petani seperti, iklim yang tidak menentu.
Sedangkan untuk pemasaran hasil, sebut dia, petani diuntungkan dengan mendapat fasilitasi dari PT Turino, sehingga harganya masih stabil.
Melihat hasil panen petani baik pada tahun 2015 dan 2016, ungkap Zulkifli, maka tahun 2017 mendatang pihaknya merencanakan meningkatkan luas tanam budidaya kedelai di daerah tersebut.
Dengan meningkatnya budidaya kedelai di Batola, terang dia, maka dapat menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Terpisah, Bupati Batola Hasanuddin Murad menyambut gembira atas keberhasilan Batola meningkatan luas tanam budidaya kedelai didaerahnya.
Untuk itu, bupati meminta, kepada petani didaerahnya tidak malas dan tidak malu berprofesi sebagai petani, karena pekerjaan petani sangat mulia dan membawa kesejahteraan jika pekerjaannya dilakukan secara sungguh-sungguh.
Bupati mengharapkan, budidaya kedelai dilakukan petani didaerahnya hendaknya tidak berhenti sampai di situ saja, namun terus menerus dilakukan.
Kemudian, tegas dia, kepada IPB dan PT Turino selaku pihak membantu melakukan fasilitasi pemasaran terus membantu dan mengawal petani Batola, agar budidaya kedelai melimpah dan kesejahteraan petani meningkat.