New York (ANTARA) - Dolar AS terus menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena meningkatnya permintaan mata uang safe haven dari para investor.
Safe haven adalah aset investasi yang mempunyai risiko rendah, ketika perekonomian global tidak menentu atau ada gejolak geopolitik. Aset safe haven digunakan sebagai pelarian saat kondisi ekonomi global dianggap sedang tak aman.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,26 persen menjadi 102,5239 pada akhir perdagangan.
Jatuhnya indeks saham utama di dunia pada Senin (19/6/2023) mendorong penghindaran risiko di kalangan investor meskipun pasar saham AS tutup untuk hari libur federal, dikutip dari Xinhua.
Indeks dolar AS mendapat dukungan kuat di dekat level 102 dan perlahan bergerak menuju resistensi berikutnya di kisaran 103,25 hingga 103,45, menurut Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Baca juga: Rupiah menguat Senin pagi, dolar naik tipis di Asia
Baca juga: Dolar AS naik di tengah sentimen konsumen yang kuat
Dolar AS merosot Kamis lalu (15/6/2023) dan kemudian mengalami rebound moderat setelah menguji 102,01 pada Jumat (16/5/2023).
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0919 dolar AS dari 1,0942 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2779 dolar AS dari 1,2831 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 141,9470 yen Jepang, lebih tinggi dari 141,8160 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8962 franc Swiss dari 0,8937 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3214 dolar Kanada dari 1,3183 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,7285 krona Swedia dari 10,6299 krona Swedia.
Baca juga: Minyak jatuh karena ketidakpastian ekonomi China
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto