Kehormatan besar
Adalah kemewahan dan kehormatan besar bagi Indonesia bisa menyaksikan tim juara dunia yang diperkuat salah satu pesepakbola terhebat di dunia, bertanding di sini, di Indonesia.
Indonesia tak sering mendapatkan kesempatan dan kehormatan sebesar ini, bahkan sudah teramat lagi tak lagi menghadapi tim-tim kelas dunia.
Indonesia sendiri terakhir bertemu Argentina pada Piala Dunia Muda 1979 di Jepang.
Ketika itu Indonesia menyerah 0-5 yang salah satu golnya dicetak oleh Maradona yang kemudian menjadi megabintang sepak bola, dan bersama Messi serta Pele, didaku sebagai GOAT.
Messi sendiri menjadi pemain ketiga di dunia yang mencetak lebih dari 100 gol untuk tim nasionalnya setelah membuat hattrick kala melawan Curacao pada 28 Maret.
Kini dia berselisih tujuh gol dari 109 gol yang dibuat legenda Iran, Ali Daei, dan 18 gol di bawah 120 gol yang dicetak Cristiano Ronaldo untuk Portugal yang hingga saat ini menjadi pesepak bola dengan gol level timnas terbanyak di dunia.
Total bersama golnya pada tingkat klub, Messi sudah melewati 800 gol. Dia akan turut serta dalam muhibah ke Indonesia, yang mungkin salah satunya demi catatan golnya itu.
Baca juga: Lionel Messi terpilih jadi pemain pria terbaik FIFA tahun 2022
Bagi Rachmat Irianto cs, ini kesempatan besar yang mungkin tak akan pernah mereka lupakan, bisa bertanding melawan megabintang seperti Messi yang mungkin saja idola mereka dan mungkin tak akan lama lagi beraksi di lapangan hijau.
Tak hanya Messi, masih ada superstar-superstar lain seperti Gonzalo Montiel, Marcos Acuna, German Pezzella, Paulo Dybala, Cristian Romero, Giovani Lo Celso, dan lainnya, yang semuanya akrab di telinga penggemar sepak bola Indonesia.
Kehadiran mereka bisa menjadi inspirasi bagi pemain-pemain Indonesia, termasuk kapten timnas Indonesia U22 Rizky Ridho Ramdhani yang baru saja mempersembahkan medali emas SEA Games 2023.
Tak hanya mereka, anak-anak muda yang berusaha menggeluti sepak bola dan masyarakat sepak bola Indonesia pada umumnya, juga bisa turut terinspirasi.
Bahwa Argentina memilih Indonesia sebagai lawannya dan bahkan menjadi negara pertama menjamu mereka setelah menjuarai Piala Dunia 2022, adalah juga publikasi hebat mengenai sampai sejauh mana dan seperti apa sepak bola Indonesia saat ini.
Semoga ini menjadi momentum bagi kebangkitan sepak bola Indonesia yang lebih luas lagi setelah di Kamboja bulan lalu melepaskan kutukan juara turnamen sepak bola selama 32 tahun setelah memenangkan medali emas SEA Games bulan silam.
Baca juga: Disinformasi! Messi beri komentar pedas jelang laga Indonesia vs Argentina
Oleh Jafar M Sidik