Tanjung, (AntaranewsKalsel) - Wakil Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Zony Alfianoor mengatakan Kota Tanjung pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dengan laju inflasi tahunan 5,77 persen.
Wabup Zony menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten Tabalong dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Arsyadi serta perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel di Tanjung, Senin.
"Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi diantaranya bensin, pasir, daging ayam ras, sawi hijau, beras, kacang panjang, ikan peda dan cabai rawit dengan angka deflasi 0,16 persen," jelas Zony.
Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga pemicu inflasi di Kota Tanjung yakni bawang merah, tomat sayur, terong panjang, apel, dokter spesialis, dokter umum, bwang putih, minyak goreng dan ikan layang.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan mengatakan kabupaten Tabalong menjadi salah satu titik perhitungan inflasi nasional selain Kota Banjarmasin.
Mengingat kabupaten paling utara Provinsi Kalsel ini termasuk daerah penyuplai beras terbesar di Kalimantan Selatan serta menjadi daerah penyangga dua provinsi tetangga, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
"Pengendalian inflasi perlu dilakukan koordinasi dan koneksitas dengan masing-masing daerah dan rakor tim pengendalian sudah kita gelar di kota Banjarmasin dengan menekankan pentingnya upaya menjaga pasokan khususnya komoditas pangan penyumbang inflasi," jelas Hary.
Hary menambahkan Bank Indonesia menargetkan nilai inflasi di Kalsel bisa lebih rendah, stabil dan tidak terjadi fluktuasi yang terlalu besar mengingat inflasi mempengaruhi tingkat kesejahteraan atau daya beli masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Arsyadi kalau tingginya angka inflasi juga bisa picu jumlah pengangguran.
"Sebelumnya kenaikan harga gula pasir yang mencapai Rp16 ribu per kilogeram akibat adanya permainan oknum pedagang juga menjadi perhatian pemerintah daerah karena itu perlu dilakukan operasi pasar agar tidak mendongkrak nilai inflasi di Kalsel," jelas Arsyadi.
Dalam Rakor tim pengendalian inflasi ini menghadirkan nara sumber dari kantor perwakilan Bank Indonesia masing-masing dari Satuan layanan dan administrasi Witahening serta Kepala Tim Eknomi dan Moneter Muhammad Shiroth.
Tanjung Deflasi 0,16 Persen
Selasa, 17 Mei 2016 4:49 WIB